
PANITIA Spesifik (Pansus) Pendidikan DPRD DKI Jakarta menyepakati bahwa Pusat perhatian Penting pembahasan adalah menggratiskan sekolah swasta di kawasan kumuh karena dapat menjadi eskalator sosial ekonomi bagi masyarakat.
“Masalah sekolah swasta gratis akan menjadi pembahasan Krusial dalam pansus, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah kumuh yang membutuhkan,” kata Member Komisi E DPRD DKI Anggi Arando Siregar di Jakarta, Kamis (13/3).
Anggi menyoroti tantangan dalam implementasi kebijakan tersebut karena Lagi banyak sekolah swasta yang belum bersedia bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam program tersebut.
“Makanya, kami Lagi menunggu langkah Pemprov Demi merilis daftar sekolah yang akan digratiskan,” ujarnya.
Dia menekankan pendidikan adalah Elemen Penting dalam peningkatan Tahap hidup masyarakat karena pendidikan adalah pijakan awal bagi anak-anak Demi mendapatkan pekerjaan. “Ketika ini sistem kerja mengharuskan adanya ijazah sehingga sekolah gratis menjadi solusi Krusial,” ujarnya.
Selain itu, program sekolah gratis juga dapat mengatasi kendala sistem zonasi dalam penerimaan siswa yang selama ini menjadi tantangan bagi siswa dari keluarga kurang Bisa.
Ia berharap program itu dapat membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak di kawasan kumuh karena dengan pendidikan yang lebih Berkualitas, maka anak-anak Mempunyai wawasan lebih luas, keterampilan komunikasi yang Berkualitas dan berkesempatan mengubah sosial-ekonomi yang lebih besar.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap Demi menguji coba 40 sekolah swasta yang ikut di dalam program “Pendidikan Gratis” Demi memenuhi hak anak memperoleh pendidikan 12 tahun.
“Gubernur juga sepakat di tahun ini kita trial (uji coba) dulu 40 sekolah gratis di Daerah-Daerah yang kondisinya banyak masyarakat menengah ke Dasar dan Kagak punya sekolah negeri,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Ima Mahdiah Rabu (12/3).
Ima mengatakan 40 sekolah swasta ini nantinya akan diumumkan oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung. Tetapi dia tak mengatakan waktu pastinya. Adapun uji coba program pendidikan gratis diprioritaskan terlebih dahulu Demi masyarakat kurang Bisa.
“Kami Mau adanya sekolah gratis, tapi secara bertahap. Karena kondisi keuangan, kami harus Bisa mendistribusikan Sokongan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kalau misalkan mau kita geser pelan-pelan dulu,” kata dia. (Ant/P-2)