Sekolah Rakyat Lebak dibuka, tandai MPLS di 37 titik tambahan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Begitu membuka MPLS di SRMA 34 Kabupaten Lebak, Banten, Jum\\\\\\\\\\\\\\\’at (1/8/2025). Foto: Kemensos

Sekolah Rakyat Lebak dibuka, tandai MPLS di 37 titik tambahan

Dalam Negeri   
Editor: Nandang Karyadi   
Sabtu, 02 Agustus 2025 – 04:59 WIB

Liputanindo.id – Sekolah Rakyat rintisan tahap 1b memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak, Banten menjadi titik awal dimulainya MPLS di 37 titik tambahan seluruh Indonesia setelah sebelumnya sekolah rakyat telah dimulai di 63 titik, demikian keterangan tertulis yang diterima Elshinta.

Para siswa dan guru tampak semangat dan Senang mengikuti kegiatan pembukaan MPLS yang dilaksanakan di Aula SRMA 34 Lebak. Sebanyak 100 siswa yang terbagi dalam 4 Rombongan Belajar (Rombel) hadir dalam kegiatan ini.

“Hari ini kita memulai penyelenggaraan Sekolah Rakyat di 37 titik, ini Dapat dikatakan tahap berikutnya dari 14 Juli yang Lampau, 14 Juli Lampau kita memulai 63 titik, sekarang kita memulai di 37 titik di bulan Agustus ini,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Begitu membuka MPLS di SRMA 34 Kabupaten Lebak, Banten, Jum’at (1/8/2025).

Selain di Kabupaten Lebak, dua Sekolah Rakyat di Kabupaten Ponorogo dan Kota Pasuruan juga memulai MPLS hari ini. Rencananya minggu depan akan dilanjutkan 5 titik lainnya dan pada Copot 15 Agustus di 29 titik, sehingga total Eksis 37 titik.

Cek Artikel:  Bertekad Bawa Arema FC Lebih Berkualitas, Ze Gomes Siap Ikuti Tradisi az

Tak hanya berhenti pada 100 Sekolah Rakyat rintisan yang sudah berjalan pada bulan Juli dan Agustus, pada bulan September mendatang 59 titik lain juga akan diluncurkan, sehingga total terdapat 159 sekolah rakyat yang sudah dan akan berjalan pada tahun ajaran 2025/2026.

“Jadi ini (Sekolah Rakyat) adalah gagasan dan program prioritas dari Presiden Prabowo, ini Asli dari Pak Presiden, saya hanya pembantunya, kami menteri-menteri ini hanya membantu Presiden melaksanakan apa yang menjadi gagasannya,” ujar Gus Ipul yang didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.

Di hadapan Gubernur Banten Andra Soni dan Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya, Gus Ipul menekankan tiga kunci memahami gagasan Presiden Prabowo terkait Sekolah Rakyat.

“Kunci pertama adalah memuliakan wong cilik, memuliakan kaum dhuafa, memuliakan mereka yang belum terbawa dalam proses pembangunan, dan mereka yang kurang Bisa, mereka yang dalam statistik disebut miskin dan miskin ekstrem,” jelasnya.

Lewat Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo Mau memuliakan wong cilik agar siap menjadi Generasi Emas Indonesia 2045. Sekolah Rakyat merupakan upaya memberikan jalan Segera kepada keluarga yang kurang Bisa agar Dapat menjadi generasi Tangkas lewat pendidikan.

Kunci kedua memahami gagasan Presiden Prabowo terkait Sekolah Rakyat Ialah menjangkau yang belum terjangkau. “Banyak Kerabat-Kerabat kita di usia sekolah Berkualitas SD, SMP, atau SMA yang putus sekolah, belum sekolah atau Kagak sekolah, maupun berpotensi putus sekolah, maka itu Sekolah Rakyat Mau menjangkau yang belum terjangkau,” urainya.

Cek Artikel:  Perkembangan Pemulihan Cedera Maarten Paes Dipantai Shin Tae-yong

Terakhir adalah memungkinkan yang Kagak mungkin, memberikan kesempatan Buat anak-anak yang Mau sekolah Tetapi menyadari orang tuanya Kagak Bisa menyekolahkan anaknya, sehingga yang Kagak mungkin menjadi mungkin.

“Inilah kunci memahami Sekolah Rakyat, jadi jangan business as usual, jangan disamakan dengan sekolah-sekolah Lumrah, kalau di tempat lain mungkin pendekatannya adalah tes akademik, tapi di sini pendekatannya adalah mereka dari keluarga yang Kagak Bisa, kalau dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional itu desil 1 dan 2, miskin dan miskin ekstrem,” jelasnya.

Gus Ipul menyampaikan setelah lulus dari Sekolah Rakyat, diharapkan anak-anak menjadi terdidik, berkarakter, dan terampil. Pintar atau terdidik yang dimaksud di sini adalah Bisa menggunakan akalnya dengan Berkualitas. Lampau berkarakter adalah punya jati diri, bangga dengan orang Sepuh, dan Asmara terhadap tanah air. “Itulah anak-anak kita yang berkarakter, dia pintar dan cerdas tapi juga Dapat mencintai keluarganya, mencintai orang lain, dan juga mencintai negeri ini,” tuturnya.

Selanjutnya anak-anak diharapkan mempunyai keterampilan setelah lulus dari Sekolah Rakyat. Anak-anak akan dibimbing Buat Dapat mewujudkan cita-cita sesuai keterampilan yang mereka pilih. “Itu Sasaran saya pak, saya Mau lulusan Sekolah Rakyat, Eksis yang kuliah di luar negeri, tapi juga saya Mau lulusan Sekolah Rakyat Eksis yang Dapat menjadi pengusaha sukses, dengan merintis usaha,” kata Gus Ipul.

Cek Artikel:  Jadwal Pertandingan, Info Skuad dan Live Streaming

Di sela-sela sambutannya, Gus Ipul juga menyapa siswa Sekolah Rakyat. Salah satunya Komalasari yang berasal dari Desa Pagelaran, Kecamatan Melimping, Kabupaten Lebak. Ia merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Orang tuanya bekerja keras menghidupi keluarga dengan bekerja sebagai buruh bangunan.

Komala, panggilan akrabnya, tinggal di rumah berdinding triplek dan dibangun di atas lahan orang lain. Ia terpaksa putus sekolah selama satu tahun karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.

“Kenapa Dapat putus sekolah nak?” Tanya Gus Ipul.

“Karena adanya ketidakmampuan ekonomi dalam rumah tanggak orang Sepuh pak,” jawab Komala.

Mendengar jawaban tersebut, Gus Ipul menyampaikan bahwa Komala merupakan salah satu Teladan profil anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat.

“Inilah bapak Presiden Prabowo kita yang luar Lumrah Mau mengajak kita menoleh kepada Kerabat-Kerabat kita yang seperti ini,” ujarnya.

Sekolah Rakyat menjadi Cita-cita baru bagi Komala Buat mencapai cita-cita demi membahagiakan kedua orang tuanya. “Teladan orang semangat ini, luar Lumrah kayak gini, Istimewa sekali, saya bangga dengan Engkau Komala, saya Mau Engkau sukses beserta yang lain,” tutup Gus Ipul.

Penulis: Hutomo Budi/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Mungkin Anda Menyukai