Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: EFE-EPA
New York: Sekretaris Jenderal Antonio Guterres terkejut dengan serangan udara israel yang mematikan di Gaza. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB.
“Sekretaris Jenderal terkejut dengan serangan udara Israel di Gaza, yang mengakibatkan banyak Anggota sipil tewas,” ujar Juru Bicara Sekjen PBB dikutip dari keterangan Formal PBB di Press.un.org, Rabu 19 Maret 2025.
“Sekjen PBB sangat mengimbau agar gencatan senjata dihormati, agar Sokongan kemanusiaan tanpa hambatan diberikan kembali, dan agar para sandera yang tersisa dibebaskan tanpa syarat,” ungkap pernyataan itu.
Serangan Selasa, sejauh ini yang terbesar sejak gencatan senjata berlaku pada Januari, menewaskan lebih dari 400 orang di seluruh Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di Daerah yang dikuasai Hamas.
Israel berjanji Kepada Lanjut bertempur hingga Seluruh sandera yang ditawan oleh Radikal Palestina selama serangan Oktober 2023 yang memicu perang tersebut dipulangkan.
Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan Hamas, 58 Lagi ditahan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.
Hamas, yang sejauh ini belum menanggapi secara militer, menuduh Israel berusaha memaksanya Kepada “menyerah”.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa serangan ini baru permulaan. Tetapi keluarga sandera Israel memohon kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Kepada menghentikan kekerasan, karena khawatir akan nasib orang-orang yang mereka cintai.
Para pengkritik Netanyahu menuduhnya Ingin meneruskan perang demi kelangsungan politiknya sendiri, tanpa mempedulikan nyawa para sandera yang Lagi ditawan di Gaza.
Netanyahu sejauh ini menolak membentuk komisi penyelidikan nasional atas serangan Hamas pada 7 Oktober, sementara upayanya Kepada memecat seorang pejabat keamanan tinggi mengancam akan menjerumuskan Israel kembali ke dalam krisis politik yang mendalam.