Sekjen PBB Antonio Guterres. (Anadolu Agency)
Jenewa: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan pelanggaran hak asasi Sosok di Jalur Gaza, seraya menyerukan penyelesaian segera dan langgeng atas krisis di Timur Tengah tersebut.
Berbicara di sesi ke-58 Dewan Hak Asasi Sosok di Jenewa, Guterres mengatakan, “Saya sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat oleh pemukim Israel dan pelanggaran lainnya, serta seruan Kepada aneksasi.”
Mengutip dari Days of Palestine, Senin, 24 Februari 2025, pernyataan Guterres muncul Begitu Israel mengumumkan bahwa pasukannya akan tetap berada di kamp pengungsi Tepi Barat selama berbulan-bulan, dengan puluhan ribu Kaum Palestina telah mengungsi akibat operasi militer yang sedang berlangsung.
Menteri Angkatan Darat Israel, Israel Katz, menyatakan pada hari Minggu bahwa “40.000 Kaum Palestina telah dievakuasi dari kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams, yang sekarang Hampa dari penduduk.” Ia selanjutnya menginstruksikan para prajurit Kepada “mempersiapkan kehadiran yang berkepanjangan di kamp-kamp yang telah dibersihkan Kepada tahun depan.”
Selama lebih dari sebulan, Laskar Israel telah melakukan penggerebekan di rumah-rumah Kaum Palestina dan menggunakan buldoser Kepada menghancurkan infrastruktur Krusial, terutama di Jenin dan Tulkarem.
Mengenai Gaza, Guterres menekankan bahwa “kita harus menghindari dengan segala Langkah dimulainya kembali permusuhan,” dan menyebut gencatan senjata Begitu ini antara Israel dan Hamas “Bukan Terjamin.”
Rakyat di Gaza sudah terlalu menderita, kata Guterres, dan ia pun menyerukan agar gencatan senjata yang Ringkih Begitu ini dilindungi.
Ia pun menyerukan solusi komprehensif, dengan menyatakan, “Sudah waktunya Kepada gencatan senjata permanen, pembebasan bermartabat Seluruh sandera yang tersisa, kemajuan yang Bukan dapat diubah menuju Solusi Dua Negara.”
“Serta diakhirinya pendudukan, dan pembentukan negara Palestina merdeka, dengan Gaza sebagai bagian integral,” pungkas Guterres.
Baca juga: Hamas Tegaskan Tak Terdapat Perundingan Baru hingga Israel Penuhi Kewajiban