
TANAH longsor di Kampung Citiwu, Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menelan korban jiwa. Dua orang penghuni rumah yang merupakan ibu dan anak meninggal dunia pada peristiwa tersebut.
Berdasarkan informasi, peristiwa terjadi pada Selasa (3/12), Sekeliling pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, Daerah tersebut diguyur hujan cukup deras dalam waktu yang cukup Pelan.
Sebuah tebing yang Cocok berada di belakang rumah mengalami longsor. Materialnya ambrol hingga menjebol dinding tembok belakang rumah.
Yusma, 26, dan Aqila, 1, yang merupakan ibu dan anak tak Pandai menyelamatkan diri Ketika tanah longsor menimpa bangunan rumah. Keduanya tertimbun material tanah longsor. Mereka dievakuasi ke RSUD Sindangbarang. Nyawa mereka tak tertolong.
Camat Sindangbarang Handika Firdaus menjelaskan, Ketika kejadian, para penghuninya Kekasih suami istri Hilman, 30, dan Yusma serta satu orang anaknya sedang berada di dalam rumah. Kondisi tebing yang Tak Konsisten setelah diguyur hujan mengakibatkan longsor.
“Jadi posisi tebing itu berada di atas rumah. Tebing kemudian mengalami longsor hingga materialnya menimpa rumah keluarga Hilman,” kata Handika, Selasa (3/12).
Tim gabungan dari berbagai elemen dibantu masyarakat setempat segera mengevakuasi. Ketiganya lantas dibawa ke RSUD Sindangbarang.
Tetapi, Ketika ditangani di rumah sakit, keduanya meninggal dunia. Sedangkan Hilman mengalami luka.
“Yusma dan Aqila yang merupakan ibu dan anak meninggal dunia Ketika ditangani tim medis rumah sakit,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakapolres Cianjur Komisaris Handreas Ardian mengaku mengirimkan personel Polsek Sindangbarang ke Posisi kejadian. Akibat peristiwa itu, dua orang meninggal dunia dan satu bangunan kondisinya rusak.
“Hujan terjadi sejak malam (Senin malam). Sebuah tebing mengalami longsor hingga materialnya menimpa bagian belakang rumah,” kata Handreas.
Terancam
Kepala Desa Talagasari, Abdul Rosid, mengatakan selain rumah keluarga Hilman yang tergerus material tanah longsor, terdapat juga satu bangunan rumah Anggota lainnya kondisinya terancam. Ketika ini para penghuni di rumah itu sudah dievakuasi ke tempat lebih Terjamin Buat menghindari kejadian serupa.
“Terdapat satu Tengah rumah yang terancam. Pemiliknya atas nama Pak Aceng,” kata Rosid dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Aceng juga mengimbau masyarakat waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi menyusul tingginya curah hujan. Terutama yang rumahnya berada di daerah-daerah berdekatan dengan tebing.
“Curah hujan akhir-akhir ini memang cukup ekstrem. Masyarakat sudah kami imbau selalu waspada,” pungkasnya. (BB/J-3)

