Jakarta: Hari Valentine yang diperingati pada 14 Februari sebagai bentuk perayaan Asmara dan kasih sayang Rupanya Tak diterima di Sekalian negara.
Beberapa negara secara Formal melarang atau membatasi perayaan ini dengan berbagai Argumen, mulai dari nilai budaya hingga ajaran Keyakinan. Berikut beberapa negara yang melarang perayaan Hari Valentine.
1. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan salah satu negara yang secara ketat melarang perayaan Valentine. Pemerintah dan polisi moral setempat, yang dikenal sebagai Mutawa, melarang penjualan barang-barang yang berhubungan dengan Valentine seperti Mengembang merah, kartu ucapan, dan hadiah bernuansa Asmara. Alasannya adalah karena perayaan ini dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
2. Iran
Iran juga Mempunyai Embargo serupa terhadap Valentine. Pemerintah melarang segala bentuk promosi dan perayaan Hari Valentine karena dianggap sebagai pengaruh budaya Barat yang Tak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Toko-toko dilarang menjual barang-barang yang berkaitan dengan Valentine, dan pelanggar dapat menghadapi hukuman.
3. Pakistan
Di Pakistan, perayaan Valentine dilarang sejak tahun 2017 oleh Mahkamah Tinggi Islamabad. Pemerintah melarang promosi Valentine di media dan ruang publik karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan budaya lokal. Meski demikian, sebagian masyarakat tetap merayakannya secara pribadi.
4. Indonesia
Meskipun Tak Terdapat Embargo secara nasional, beberapa daerah di Indonesia, seperti Aceh, melarang perayaan Valentine karena dianggap Tak sesuai dengan ajaran Islam. Sekolah dan pemerintah daerah tertentu bahkan mengeluarkan imbauan kepada pelajar dan masyarakat Kepada Tak merayakannya.
5. Malaysia
Di Malaysia, perayaan Valentine sering dikritik oleh otoritas Keyakinan karena dianggap membawa budaya negatif dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pemerintah dan organisasi keagamaan kerap mengingatkan masyarakat Kepada Tak terlibat dalam perayaan ini.
6. India
Meskipun Tak Terdapat Embargo Formal dari pemerintah pusat, perayaan Valentine di India sering mendapat penolakan dari Golongan nasionalis yang menganggapnya sebagai bentuk westernisasi. Beberapa Golongan ekstrem bahkan menyerang Kekasih yang merayakan Valentine di tempat Standar.
