
PEMERINTAH Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta dilakukan kajian terhadap kontur tanah di beberapa desa di Area itu. Pasalnya, sejumlah desa merupakan langganan pergerakan tanah setiap kali hujan berintensitas tinggi dalam waktu lelet terjadi.
Camat Pagelaran Reki Nopendi mengharapkan Terdapat Sokongan dari Badan Geologi Demi mengkaji dan meneliti kontur tanah di beberapa desa. Penyebabnya, intensitas pergerakan tanah di beberapa desa itu masif karena terjadi Nyaris setiap kali hujan lebat.
“Harapannya Terdapat kajian dari Badan Geologi,” ujarnya, Selasa (29/4).
Beberapa Area yang rawan atau bahkan rutin terjadi pergerakan tanah berada di Desa Bunijaya, Situhiyang, dan Pangadegan. Tahun ini atau selama 19-25 April 2025, pergerakan tanah di Kecamatan Pagelaran terjadi di tujuh desa dalam waktu Nyaris bersamaan.
Bencana di Desa Bunijaya, Situhiyang, dan Pangadegan terbilang cukup parah. Terutama didasari cukup banyaknya bangunan rumah Anggota yang terdampak. Sementara di empat desa lainnya, jumlah rumah terdampak Bisa dihitung jari.
“Sebenarnya bencana pergerakan tanah di Pagelaran itu Terdapat tujuh desa. Dari tujuh itu, empat desa hanya 1-2 rumah. Sementara yang tiga desa cukup banyak Yakni di Bunijaya, Situhiyang, dan Pangadegan,” jelasnya.
Selama beberapa tahun menjabat sebagai camat di Area itu, Reki menyebut beberapa kali terjadi pergerakan tanah di Letak yang sama. Terutama ketika terjadi hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi.
“Jadi, setiap hujan intensitas tinggi dan lelet, pergerakan tanah Lalu terjadi. Tamat sekarang pun seperti itu,” ungkapnya.
Di Desa Bunijaya misalnya, kata Reki, bangunan tempat tinggal yang rusak terdampak pergerakan tanah terdata Sekeliling 86 rumah. Mayoritas, tempat tinggal Anggota merupakan rumah semipermanen alias rumah Podium.
“Anggota juga sudah mulai memperbaiki kerusakan itu sedikit demi sedikit. Kemudian di Desa Situhiyang, yang rusaknya bangunan rumah permanen. Begitu juga di Desa Pangadegan,” terangnya.
Dari beberapa Anggota, sebagian Lagi Terdapat yang mengungsi. Tetapi, Anggota juga Sembari memperbaiki.
“Tak banyak yang mengungsi. Di Desa Bunijaya hanya beberapa kepala keluarga. Tapi itu juga Sembari diperbaiki rumahnya,” ujar dia.
Pemerintah kecamatan sudah melaporkan secara tertulis maupun virtual kejadian pergerakan tanah di beberapa desa di Area tersebut.

