Liputanindo.id – Sejak konflik di Gaza, pada Oktober Lewat, Amerika Perkumpulan tercatat sudah mengirimkan lebih dari 10.000 bom dan rudal kepada Israel.
Hal itu diungkapkan kantor Informasi Reuters dengan mengutip dua pejabat AS. Pemberitaan itu mengatakan, pengiriman senjata termasuk sedikitnya 14.000 MK-84 yang masing-masing seberat 2.000 pon (925 kg) dan 6.500 bom MK-82 seberat 500 pon (230 kg).
Kiriman itu juga mencakup 3.000 rudal udara-ke-darat berpemandu presisi Hellfire, 1.000 bom penghancur bunker, serta 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara.
AS belum melakukan perubahan signifikan apa pun yang akan membatasi tingkat dukungan militer AS kepada Israel, kata laporan itu.
Pentagon alias markas besar Departemen Pertahanan AS belum menanggapi permintaan komentar Sputnik mengenai masalah ini.
Sebelumnya pada Rabu (26/6), seorang pejabat AS mengatakan kepada wartawan, pemerintah negara adidaya itu telah mengirim senjata ke Israel senilai 6,5 miliar dolar AS (Rp106,27 triliun).
Pemerintahan Biden Begitu ini hanya menahan satu Golongan pengiriman bom seberat 2.000 pon, yang diminta Israel.
AS dikabarkan Begitu ini sedang meninjau permintaan tersebut di tengah kekhawatiran Israel akan menggunakannya di Kawasan padat penduduk di Rafah.
Tetapi, menurut laporan tersebut, AS diperkirakan akan mencabut penundaan pengiriman bom jenis seberat 500 pon yang juga telah ditahan itu.
Israel juga dilaporkan bakal membutuhkan bom-bom itu Apabila terjadi konflik yang lebih dalam dengan Hizbullah di perbatasannya sebelah utara dengan Lebanon. (Ant)