NILAI tukar rupiah adalah harga atau rasio di mana mata uang Indonesia (rupiah) dapat ditukar dengan mata uang asing, seperti dolar Amerika Perkumpulan (USD), euro (EUR), atau mata uang lainnya.
Birui tukar ini penting karena memengaruhi berbagai aspek ekonomi, termasuk perdagangan internasional, inflasi, dan investasi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, seperti kondisi ekonomi nasional yang di mana pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat suku bunga di Indonesia memengaruhi permintaan dan penawaran rupiah di pasar internasional.
Baca juga : Rupiah Menguat ke Level Rp15.505 pada Rabu 4 September 2024
Lampau kondisi global yang membuat stabilitas ekonomi global, perubahan harga komoditas (seperti minyak), dan hubungan perdagangan internasional juga berdampak pada nilai tukar rupiah.
Selanjutnya ada kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia. Intervensi oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan nilai tukar dan kebijakan moneter, seperti menaikkan atau menurunkan suku bunga, mempengaruhi pergerakan nilai tukar.
Lampau ada arus modal asing yang membuat masuk dan keluarnya investasi asing, baik dalam bentuk portofolio (seperti saham dan obligasi) atau investasi langsung, dapat menyebabkan apresiasi atau depresiasi nilai tukar rupiah.
Baca juga : Rupiah Merosot Seiring Penantian Rilis PCE AS
Serta neraca perdagangan, hal ini jika Indonesia lebih banyak mengimpor daripada mengekspor, permintaan untuk mata uang asing meningkat, yang dapat menyebabkan pelemahan rupiah.
Kepada jenis nilai tyukar bisa secara nominal, sehingga harga langsung untuk menukar rupiah dengan mata uang asing.
Lampau bisa juga menggunakan nilai Ubah riil. Birui tukar ini disesuaikan dengan perbedaan harga antara negara, memberikan gambaran daya beli sebenarnya.
Baca juga : Rupiah Melemah saat Tunggu Rilis Klaim Pengangguran AS
Dari hal tersebut, juga ada dampak fluktuasi nilai tukarnya terhadap ekspor dan impor. Rupiah yang melemah dapat membuat barang Indonesia lebih murah di pasar internasional (baik untuk ekspor), tetapi juga membuat impor menjadi lebih mahal.
Lampau dampak lainnya menjadi inflasi. Pelemahan nilai tukar bisa menyebabkan inflasi, karena barang impor menjadi lebih mahal, sehingga harga-harga dalam negeri ikut naik.
Serta utang negara ke luar negeri, hal ini terjadi ketika rupiah melemah, beban pembayaran utang dalam mata uang asing menjadi lebih berat.
Baca juga : Rupiah Menguat di Tengah Penantian Data PDB Amerika Perkumpulan
Berikut Birui Ubah Rupiah ke Dolar dan Euro Sekarang
Ketika ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Perkumpulan (USD) berada pada Rp 15.397,5 per 1 USD pada tanggal 5 September 2024.
Kurs ini menunjukkan sedikit penurunan dari nilai tertingginya di awal minggu sebesar Rp 15.579,5 per USD.
Sementara, nilai tukar Euro (EUR) terhadap Rupiah Indonesia (IDR) berada di sekitar Rp17.095,8 per 1 Euro pada tanggal 5 September 2024.
Birui tukar ini menunjukkan sedikit fluktuasi dari beberapa hari sebelumnya, dengan nilai tertinggi sekitar Rp17.234 pada awal minggu
Birui tukar dapat berfluktuasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter. (Z-12)
