![Sedimentasi dan Sampah Jadi Pemicu Bencana Banjir di Kalsel](https://mediaindonesia.gumlet.io/news/2025/02/02/1738508878_7ced889e75a511c8e97b.jpg?w=800&q=80&format=webp)
TINGGINYA curah hujan, merosotnya daya dukung serta daya tampung lingkungan Aliran sungai yang dipicu sedimentasi dan sampah menjadi penyebab bencana banjir di Kalimantan Selatan. Hingga kini banjir yang melanda sejumlah Daerah di Kalsel Lagi berlangsung.
“Hulu Sungai Utara menjadi daerah yang rawan banjir Begitu penghujan. Berdasarkan pengamatan kami, selain tingginya curah hujan kondisi pendangkalan dan banyak sampah kayu dan plastik di badan sungai menjadi penyebab banjir,” kata Pj Bupati Hulu Sungai Utara Zakli Aswan, Minggu (2/2).
Menurut Zakli, Pemkab Hulu Sungai Utara beberapa waktu Lewat telah melakukan pengerukan/normalisasi Aliran sungai sepanjang tiga kilometer dan mendapati banyak sampah terutama kayu dan plastik serta lumpur yang menutup badan sungai.
“Karena itu langkah Krusial adalah melakukan pengerukan Aliran-Aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga sungai Tak meluap Begitu hujan,” ujarnya.
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang wilayahnya di Kendali rawa juga merupakan daerah pertemuan tiga sungai besar Yakni Sungai Tabalong, Sungai Balangan dan Sungai Nagara. Pada akhir 2024 hingga awal Januari 2025 sebagian besar Daerah Hulu Sungai Utara terendam banjir akibat meluapnya sungai dan rawa.
Senada Kepala Balai Daerah Sungai (BWS) Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya, mengatakan banjir atau genangan Dapat terjadi karena berkurangnya kapasitas sungai, topografi lahan yang relatif datar dan pengaruh pasang surut air laut ke arah hulu sungai. Kondisi ini sering terjadi di dataran-dataran rendah, seperti daerah bantaran banjir sungai, rawa, dan sejenisnya.
Secara historis, menurutnya, dengan memperhatikan topografi, lahan, curah hujan dan banyaknya sungai di Kalsel, masalah banjir harus mendapat perhatian serius dari Sekalian pihak. “Bukan hanya penanganannya tetapi juga upaya pencegahan, pengurangan risiko serta mitigasi. Pengendalian banjir, penanganannya tergantung penyebabnya, Dapat melalui normalisasi, pembuatan tanggul, pintu air, pompa, pembuatan kolam retensi atau bendungan dan lainnya,” kata Putu Eddy.
Gubernur Kalsel Muhidin, Begitu meninjau kondisi banjir Serempak Dirjen Bina Marga, Kementerian PU Roy Rizalie Anwar, berharap dukungan pemerintah pusat terkait strategi dan penanganan bencana banjir Bagus jangka pendek maupun jangka panjang di Kalsel.
Pantauan Media, sejak beberapa hari terakhir hujan Tak turun di Daerah Kalsel. Beberapa daerah dilanda banjir berangsur surut. Meski demikian sejumlah Posisi banjir terparah Lagi terendam seperti Kecamatan Sungai Tabuk, Martapura Barat dan Martapura Timur di Kabupaten Banjar. Serta Kecamatan Bati-bati dan Kurau di Kabupaten Tanah Laut.
“Eksis penurunan air 10 cm hingga 20 cm, di beberapa Posisi terparah rumah-rumah Anggota Lagi terendam. Dapur Lazim pun Lagi kita dirikan seperti di Kurau dan Martapura Timur,” kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel Ahmadi.(M-2)