Sebut Jepang dan India Negara Xenofobic, Joe Biden: Mereka Menolak Imigran!

Liputanindo.id – Presiden AS Joe Biden menyebut Jepang dan India sebagai negara-negara ‘xenofobia’. Ucapan Biden itu mengacu pada penolakan Jepang dan India yang menolak kedatangan pekerja imigran, sehingga menyebabkan kemerosotan ekonomi.

“Pikirkan tentang itu. Mengapa Tiongkok mengalami kemerosotan ekonomi yang sangat Jelek? Mengapa Jepang mengalami kesulitan? Mengapa India? Karena mereka xenofobia. Mereka Bukan menginginkan imigran,” kata Biden, dikutip AFP, Jumat (3/5/2024).

Jepang adalah sekutu Pelan AS di Asia-Pasifik, dan Biden telah memperkuat Interaksi keamanan dengan Tokyo Buat melawan Tiongkok di Kawasan tersebut, setelah menjamu Perdana Menteri Fumio Kishida pada pertemuan puncak dan makan malam kenegaraan di Washington bulan Lewat.

Meskipun India bukan sekutu Formal AS, negara Asia Selatan berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini juga dianggap sebagai Kenalan Krusial AS di kawasan ini dan Perdana Menteri Narendra Modi juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington tahun Lewat.

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Bilangant Tangan Soal Pembunuhan Ismail Haniyeh, Sebut Tak Ikut Terlibat

Lewat, kata Biden, kehadiran imigran di Amerika Perkumpulan Membangun pertumbuhan ekonomi negara itu meningkat. Biden menekankan banyak pekerja yang mendambakan bekerja di AS.

“Imigranlah yang Membangun kita kuat. Bukan lelucon. Itu bukan hiperbola, karena kami mempunyai banyak pekerja yang Ingin berada di sini dan Ingin berkontribusi,” ujarnya.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Biden menyampaikan pendapat yang lebih luas tentang sikap AS terhadap imigrasi.

“Sekutu dan Kenalan kami Paham betul bagaimana Presiden Biden menghargai mereka, persahabatan mereka, kerja sama mereka, dan kemampuan yang mereka bawa ke berbagai spektrum dalam berbagai masalah, Bukan hanya terkait keamanan,” kata Kirby.

Cek Artikel:  Putin Pertanyakan Wacana Trump Akhiri Perang Ukraina: Bagaimana Caranya?

“Mereka memahami betapa dia sangat menghargai gagasan aliansi dan kemitraan,” sambungnya.

Jepang telah mengakui adanya masalah dengan menyusutnya populasinya, dan jumlah bayi yang lahir di negara tersebut pada tahun 2023 turun selama delapan tahun berturut-turut, menurut data yang dirilis pada bulan Februari.

Kishida menyebut rendahnya Bilangan Natalis di Jepang sebagai krisis terbesar yang dihadapi Jepang dan negara tersebut telah Pelan dikenal dengan sikapnya yang lebih tertutup terhadap imigrasi, meskipun pemerintahan Kishida, dalam beberapa tahun terakhir, telah mengubah kebijakannya Buat mempermudah proses imigrasi pekerja asing Buat datang ke Jepang.

Sementara itu, populasi India telah membengkak menjadi yang terbesar di dunia, dan PBB mengatakan jumlah penduduknya diperkirakan akan mencapai 1,425 miliar jiwa. Populasinya juga cenderung lebih muda.

Cek Artikel:  Serangan Israel Tewaskan 21 Orang di Kamp Pengungsi Gaza

Awal tahun ini, India memberlakukan undang-undang kewarganegaraan baru yang mempercepat naturalisasi bagi umat Hindu, Parsi, Sikh, Buddha, Jain, dan Kristen yang melarikan diri ke India dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan.

Tetapi hal ini Bukan termasuk umat Islam, yang merupakan mayoritas di ketiga negara tersebut. Ini adalah pertama kalinya India menetapkan kriteria Religi Buat mendapatkan kewarganegaraan.

Mungkin Anda Menyukai