Liputanindo.id – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan China bisa menjadi pemain kunci dalam membantu mengakhiri perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
“Saya percaya China bisa menjadi (pemain kunci), dengan memulai dari prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas teritorial yang selalu diserukannya, pemain kunci dalam membantu mengidentifikasi elemen-elemen perdamaian yang adil,” kata Meloni, dikutip Anadolu, Rabu (31/7/2024).
Komentar perdana menteri Italia tersebut disampaikan menyusul pertemuannya dengan pemimpin China Xi Jinping pada Senin di Beijing. Meski menilai China bisa menjadi ‘pemain kunci’ dari perdamaian dua negara itu, Meloni mengatakan dukungan ekonomi Beijing terhadap Rusia bisa menimbulkan gesekan.
Diketahui perdagangan bilateral antara Rusia dan China mencapai sekitar 240 miliar dollar AS (sekitar 3,9 kuadriliun rupiah) tahun lalu.
Perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina sudah memasuki tahun ketiga sejak Moskow melancarkan serbuan ke Kiev pada Februari 2022. Ribuan orang telah tewas dan terluka, sementara jutaan orang telah mengungsi.
Negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS telah mendesak China untuk membantu mengakhiri perang dengan mempengaruhi Moskow.
Meskipun Beijing menolak mengutuk Rusia atas “operasi militer khusus” di Ukraina, China menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.
Pertemuan Meloni dengan para pemimpin China, termasuk Perdana Menteri Li Qiang ini menjadi yang pertama kali sejak Roma menarik diri dari Belt and Road Initiative (BRI) yang didanai oleh Beijing tahun lalu.
Lebih lanjut, Meloni berjanji untuk “memperbaharui” hubungan dengan Beijing, dan kedua pihak menandatangani pakta tiga tahun untuk melaksanakan keputusan-keputusan lama dan baru.