Sebanyak 229 Sapi di Bandung Barat Terpapar PMK

Sebanyak 229 Sapi di Bandung Barat Terpapar PMK
Seorang peternak sapi tengah memberi pakan kepada ternaknya.(MI/DEPI GUNAWAN)

KASUS Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat kembali merebak. Kondisi itu terjadi diduga akibat penularan dari Area pusat wabah PMK di Jawa Timur dan Area Jawa Barat bagian timur seperti Tasikmalaya dan Garut.

Data Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), sepanjang Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 sudah Eksis 229 sapi yang terpapar PMK. Dari jumlah itu, empat ekor sapi Wafat dan 10 ekor di antaranya dipotong paksa.

Kepala Bidang Keshatan Hewan (Keswan) Dispernakan Bandung Barat Acep Rohimat membenarkan bahwa peningkatan kasus PMK disebabkan adanya Lewat lintas hewan ternak dari pusat-pusat wabah Kagak Dapat dibendung masuk Bandung Barat.

Cek Artikel:  Kompetensi Digital Telkom DigiUP Diikuti Lebih Dari 15 ribu Siswa SMASMK

“Betul kasusnya naik Tengah, sudah Eksis 229 ekor sapi terpapar. Kebanyakan yang terpapar itu sapi baru tiba dari Jawa, karena  sekarang peternak mulai penggemukan Kepada persiapan Idul Adha,” katanya, Kamis (9/1).

Pihaknya telah berusaha Kepada memperketat Lewat lintas ternak dari daerah yang terjangkit wabah PMK. Tetapi para bandar ternak kerap kucing-kucingan, sehingga lolos dari pengawasan.

“Restriksi Lewat lintas ternak sudah kita perketat sejak dulu. Tapi para bandar selalu bandel karena Ingin cari untung,” jelasnya.

Kepada mencegah lebih banyak hewan yang tertular, pihaknya telah menyebarkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh peternak Kepada melakukan base security atau pemisahan terhadap hewan yang sakit sebagai bentuk antisipasi PMK.

Cek Artikel:  Puluhan TPS di Indramayu Berada di Kawasan Rawan Bencana

“Sudah kita minta peternak Kepada memisahkan hewan sakit dan hewan baru datang dengan yang Lamban. Kemudian pembersihan kandang dan sekitarnya serta Restriksi Lewat lintas hewan,” ungkapnya.

Pemkab Bandung Barat sejauh ini belum menyediakan vaksin PMK. Pihaknya menganjurkan kepada para peternak Kepada menyediakan vaksin secara Berdikari.

“Jadi mereka (peternak) mengadakan sendiri. Kalau Eksis kita bantu Kepada aplikasinya. Bagi peternak yang 1-2 ekor Ketika ini kita Tengah pengajuan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.

 

Mungkin Anda Menyukai