Sebagian Besar Perokok Pandai Terancam Kanker Pita Bunyi, Ngeri!

Liputanindo.id – Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala dan leher (THTBKL), dr Syahrial M Hutauruk, menyebutkan kasus kanker pita Bunyi sebagian besar terjadi pada perokok.

“Dekat 100 persen penderita kanker pita Bunyi adalah perokok, artinya sangat berkorelasi,” katanya dalam Percakapan daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta itu, mengatakan perokok Mempunyai risiko lima hingga tujuh kali lebih tinggi menderita kanker pita Bunyi dibandingkan dengan seseorang yang Kagak merokok.

Kagak hanya perokok aktif, katanya, kanker pita Bunyi juga dapat menyerang perokok pasif, terutama yang terpapar asap rokok dengan intensitas tinggi dan orang yang telah Lamban berhenti merokok.

Cek Artikel:  Vape Vs Rokok, Risiko Penyakit yang Ditimbulkan Sama Saja!

Selain perokok, katanya, kanker ini juga umumnya disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol, di mana risikonya tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang Kagak mengonsumsi alkohol.

Oleh karena itu, ujarnya, apabila seorang perokok juga sering mengonsumsi minuman beralkohol, maka risiko timbul kanker pita Bunyi semakin tinggi.

“Kalau dua itu digabung, dia perokok dan peminum alkohol dia potensinya besar sekali,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kanker pita Bunyi lebih banyak terjadi pada Pria dibandingkan dengan Perempuan.

“Di Indonesia (kasusnya) Pandai 1 banding 15 atau minimal 1 banding 13, kalau di negara maju mungkin 1 banding 7, artinya tujuh orang Pria dibanding satu Perempuan,” katanya.

Cek Artikel:  Heboh Kembali Soal Alat Kontrasepsi Bagi Remaja, BKKBN Bahas Mendalam: Antara Kesehatan Reproduksi dan Zina

Ia mengatakan gejala kanker pita Bunyi yang Standar ditemui, berupa Bunyi serak yang Kagak hilang dalam jangka waktu panjang atau minimal satu bulan.

Selain itu, katanya, kanker pita Bunyi yang tumbuh di bagian Dasar laring menyebabkan gangguan menelan.

Pada stadium lanjut, ujarnya, kanker ini Pandai menyebabkan gangguan pernapasan sehingga dibutuhkan tindakan operasi Kepada mengangkat tumor yang telah menyumbat saluran pernapasan.

“Kalau stadium tiga atau empat itu harus operasi, mungkin kalau stadium tiga itu Pandai mengangkat pita Bunyi sebagian, kalau stadium empat harus menyeluruh,” kata dia.

Mungkin Anda Menyukai