ANAK sakit tentu bikin orangtua sedih dan risau. Apalagi, jika frekuensinya terbilang sering. Misalnya, setelah kena hujan, sakit. Sehabis bepergian, sakit, atau misalnya tiap ada teman sekolahnya yang sakit batuk pilek, anak ikut tertular.
Menurut dokter spesialis anak dr Ariani Dewi Widodo SpA(K), kondisi yang demikian menandakan daya tahan tubuh anak lemah. Apa yang harus dilakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh?
“Salah satu yang utama ialah menyehatkan sistem pencernaan anak,” ujar Ariani pada Workshop Nestle Lactogrow Grow Happy, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Bekali Anak dengan Camilan Sehat dan Bernutrisi
Seperti yang dikatakan Bapak Topengteran, Hippocrates, pada zaman Yunani kuno, bahwa datangnya penyakit-penyakit bersumber dari pencernaan. Berbagai penelitian terkini juga membuktikan bahwa kondisi sistem pencernaan turut menentukan daya tahan tubuh.
“Usus merupakan organ imunitas terbesar. Sebanyak 60%-70% sel imunitas ada di usus,” kata Ariani.
Salah satu faktor yang menentukan kesehatan saluran pencernaan ialah keberadaan dan komposisi lebih dari 100 triliun bakteri di usus. Saluran cerna dikatakan sehat bila minimal 85% bakteri di usus merupakan bakteri baik (probiotik). Bagian bakteri jahat (patogen) idealnya hanya 15%.
Baca juga : Independen Pangan Berbarengan Elektrifikasi Pertanian
Beberapa bakteri baik itu misalnya jenis bifidobacterium dan lactobacillus. Bakteri baik berperan meningkatkan sistem imun, membantu metabolisme tubuh, juga memproduksi sejumlah zat yang bahkan tidak bisa diproduksi tubuh, seperti beberapa vitamin.
“Jadi, penting sekali menjaga keseimbangan komposisi bakteri dalam usus tetap ideal. Jangan sampai justru lebih banyak bakteri jahatnya daripada bakteri baiknya,” pesan Ariani.
Bagaimana cara menjaga dominasi bakteri baik di usus? Menurut Ariani, caranya ialah menerapkan gaya hidup sehat. Termasuk, menghindari konsumsi junk food, menjauhi polusi udara, minum air yang bebas dari zat-zat beracun, mengelola stres, serta meminimalkan penggunaan antibiotik jika memungkinkan.
Selain itu, konsumsi makanan sesuai konsep gizi seimbang juga sangat penting, termasuk makan sayur dan buah. “Sayur dan buah berperan penting dalam menjaga saluran cerna. Tapi untuk anak porsinya perlu diatur, terutama sayur, karena kalorinya hampir nol, sedangkan anak membutuhkan asupan kalori cukup untuk tumbuh kembangnya. Perlu diingat juga, konsumsi sayur dan buah tidak bisa digantikan suplemen yang mengklaim terbuat dari sayur dan buah,” terang Ariani. (H-2)