SEDIKITNYA 200 keluarga di Dusun Suko, Desa Benelan Kidul, Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) dapat menikmati air Rapi dan layak konsumsi.
Hal tersebut menyusul pembangunan pembangunan Sarana Air Rapi (SAB) oleh PT Tirta Investama Banyuwangi. Pembangunan SAB itu merupakan bagian dari program AQUA Water, Sanitation and Hygiene (WASH) atau Akses Air Rapi dan Penyehatan Lingkungan dan Gizi 2024. Kepala Pabrik AQUA Banyuwangi, Achmad Afandi menjelaskan bahwa program WASH Gizi merupakan integrasi antara kesehatan masyarakat dan lingkungan.
“Kami berharap dengan pembangunan ini, masyarakat dapat menikmati air Rapi sekaligus Demi menjaga kesehatan masyarakat,” kata Achmad.
Baca juga : Menjaga Hutan Pulau Kecil Tetap Berkelanjutan
Program WASH didasarkan pada hasil pemetaan sosial dan lingkungan, analisis kebutuhan masyarakat dan data nasional terkait tingkat akses air Rapi dan sanitasi di daerah-daerah Indonesia. Dengan informasi tersebut, maka dilakukanlah kajian sosial dan teknis pada daerah sasaran program.
Perencanaan program dilakukan dengan pola partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dengan fasilitasi pelatihan teknis dan administrasi, pembangunan sarana air Rapi dan sanitasi, pelatihan kader Perilaku Hidup Rapi dan Sehat (PHBS)
Achmad melanjutkan, program WASH dan gizi memperkuat Penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program akan berujung pada upaya pengurangan dan pencegahan masalah stunting di Indonesia.
Dia menerangkan, Eksis 2 tahap dalam proses pembangunan SAB ini. Tahap pertama yakni proses pengeboran yang telah selesai dilakukan mencapai 100 meter. Tahap kedua yakni pembangunan bak penampung air.
Baca juga : Penambangan Batu Gamping di Kawasan Karst Rusak Air Tanah
“Manfaat dari sarana air Rapi ini sudah Dapat dirasakan tahun depan,” katanya.
Keberadaan SAB ini Mekanis akan mengangkat kualitas hidup ratusan Penduduk yang memanfaatkan fasilitas Lazim tersebut. Adanya sarana air Rapi ini sekaligus membantu Penduduk terhindar dari bayang-bayang kekeringan sumur seperti yang telah mereka alami pada tahun sebelumnya.
Kepala Desa Benelan Kidul Habib Ali Mustafa menyambut Berkualitas program tersebut. Dia mengatakan bahwa sarana air Rapi ini sangat membantu masyarakat karena desa Benelan sering mengalami kekeringan.
Baca juga : Bali Hadapi Krisis Air Rapi
Kapasitas air yang dikeluarkan nantinya sebesar 10 kubik/jam dengan volume bak tampung air 27 M kubik atau 27 Kubik. Nantinya, SAB akan dikelola oleh Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dalam bentuk Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM).
Ali Mustafa mengatakan bahwa akses air Rapi ini akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.Dia berharap masyarakat Dapat minum dan menggunakan air Rapi Demi menjaga kesehatan tubuh.
“Ketika kita mengkonsumsi air Rapi Insya Allah jiwa jasad akan ikut Rapi,” katanya. (M-4)