DINAS Peternakan Purwakarta, Jawa Barat, melakukan penelitian setelah ditemukan sapi Wafat mendadak di salah satu kandang penjual sapi. Mereka menemukan di tiga kecamatan Terdapat sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Tingginya kasus PMK juga berdampak pada penjualan sapi di Pasar Hewan Kabupaten Purwakarta. Penjualan sapi mengalami penurunan transaksi, i sehingga para pedagang sapi mengalami penurunan omzet
Kepala bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Purwakarta, Wini Karmila mengatakan, pemeriksaan dan pengawasan keluar masuk hewan ternak sapi Maju dilakukan terutama sapi yang berasal dari Distrik Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pemeriksaan hewan juga semakin diintensifkan setelah adanya laporan ditemukan sapi Wafat mendadak di Pasar Hewan Ciwareng yang dikelola Perum Perhutani. Di Kabupaten Purwakarta juga telah ditemukan kasus PMK di Kecamatan Bojong, Tegalwaru dan Kecamatan Sukasari.
“Pada 28 Desember kita mendapat laporan adanya sapi yang Wafat mendadak di salah satu kandang penjual di lahan perhutani. kasusnya kini Lagi diteliti dan dilakukan pemeriksaan di labolatorium yang Terdapat di Subang,” ujarnya, Senin (6/1).
Wini mengimbau kepada para peternak ataupun penjual hewan ternak di Purwakarta agar lebih waspada dan selektif dalam membeli hewan ternak dari luar kota.
Sementara itu, para penjualan ternak sapi di Pasar Hewan Ciwareng mengaku mengalami penurunan penjualan sapi akibat adanya kasus PKM. “Penjualan sapi Sunyi sebagai Akibat dari kasus PMK yang kembali merebak,” kata Halim, penjual sapi.
Begitu ini Tak Terdapat kiriman sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga pasokan sapi ke pasar turun drastis. Dari biasanya pasokan mencapai 400 ekor, kini kurang dari 100 ekor.