Santri di Bogor Dilatih Kewirausahaan dengan Budidaya Maggot

Santri di Bogor Dilatih Kewirausahaan dengan Budidaya Maggot
Santri di Bogor dilatih kewirausahaan dengan beternak maggot BSF.(Dok.Istimewa)

 

MAGGOT BSF bisa dibudidayakan menjadi pakan ternak alternatif sehingga dapat mengurangi kebutuhan pakan ternak dan mengurangi biaya produksi dalam peternakan ikan lele.

“Konsep budidaya maggot BSF yang terintegrasi dengan peternakan ikan lele seperti di pondok pesantren ini ialah konsep terbaru yang belum diterapkan di pesantren lain. Jarang sekali pondok pesantren memiliki kegiatan budidaya maggot BSF yang terintegrasi dengan peternakan ikan lele sehingga bisa jadi motor penggerak kewirausahaan para santri,” kata Dr Dino Rimantho, dosen Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Pancasila (UP) saat memberikan pelatihan dengan materi pengoptimalan pengelolaan limbah organik melalui budidaya maggot BSF.

Baca juga : Formal Diwisuda, Mahasantri Lulusan CQC Disiapkan Menjadi Calon Da’i

Cek Artikel:  Masyarakat Pesisir Diminta Waspadai Potensi Rob

Instrukturan ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Teknik Industri dan Teknik Elektro UP, di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Dino, pelatihan bertitik tolak dari pengelolaan sampah melalui budidaya maggot BSF yang diintegrasikan dengan perikanan air tawar. Pengelolaan sampah melalui budidaya maggot BSF memanfaatkan sampah organik yang secara kuantitas sangat melimpah. “Sampah organik dikumpulkan dari kamar santri, tempat tinggal ustaz dan dari dapur pesantren,” ucapnya.

Selanjutnya, tim berupaya meningkatkan kemampuan para ustaz dan santri dalam pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot BSF yang diintegrasikan dengan ternak ikan lele di pondok pesantren.

Cek Artikel:  Dharma Porengkun: Kami Kuda Hitam

Baca juga : Formal Diwisuda, Mahasantri Lulusan CQC Disiapkan Jadi Da’i Tingkat Nasional

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah Ustazah Sulastri mengapresiasi bentuk kerja sama kali ini. Ia mengakui pengelolaan sampah organik belum optimal, sehingga diperlukan satu teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan di pesantren.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Saputra ST MT mengatakan pengelolaan limbah organik melalui budidaya maggot BSF tersebut ialah implementasi ekonomi sirkular dan menjadi bentuk tanggung jawab pondok pesantren dalam mengelola sampah organik yang dihasilkan. “Melalui budidaya maggot BSF juga bisa menjadi sumber pakan yang kaya protein bagi peternakan ikan lele,” katanya.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu program Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Fakultas Teknik tersebut melibatkan dosen lainnya yaitu Vector Anggit Pratomo, Gita Timang, dan beberapa mahasiswa Teknik Industri dan Teknik Elektro FT UP. (Ant/N-2)

Cek Artikel:  Menkomifo Budi Arie Niscayakan Pemeberantasan Judi Online Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo

 

Mungkin Anda Menyukai