Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata berkelanjutan menjadi tren wisata yang menarik wisatawan Ketika ini, Bagus lokal maupun mancanegara.
Dari Segala jenis wisata yang menjanjikan, mulai dari wisata bahari hingga megalitikum, Sandiaga menyebut seluruhnya mengarah pada aspek keberlanjutan.
“Hutan dan pegunungan selama ini menjadi magnet Penting, tapi, wisata bahari, wisata minat Spesifik, megalitik, juga sangat menjanjikan, dan Segala aspeknya adalah keberlanjutan, dengan pendekatan konservasi terutama Demi wisata alam,” kata Sandiaga Uno Ketika wawancara Spesifik dengan ANTARA di Jakarta, Senin.
Pariwisata berkelanjutan merupakan pengembangan konsep berwisata yang dapat dapat memberikan Dampak jangka panjang, Bagus terhadap sosial, budaya, maupun bagi ekonomi dan lingkungan.
Sandi, sapaan akrab Menparekraf menyebut Ketika ini, wisatawan juga banyak mengincar destinasi wisata yang mengutamakan keberlanjutan, kehidupan personal, kehidupan lokal, hingga sensasi liburan dengan representasi mental.
“Jadi, Segala konsepnya itu adalah kehidupan personal, kehidupan lokal, yang terkustomisasi, kecil dalam ukuran Tetapi berdampak besar. Kalau anak muda sekarang bilang ini wisata healing,” kata Sandi.
Dengan potensi itu, Kemenparekraf menargetkan para pelaku usaha Demi Bisa mengelola berbagai obyek wisata Tanah Air sesuai dengan minat pasar. Kolaborasi lintas kementerian, akademisi, pelaku usaha hingga komunitas menjadi strategi kunci bagi pariwisata yang berhasil.
“Semakin banyak pelaku usaha yang mengelola, semakin banyak juga pariwisata Indonesia yang memberikan Dampak berkualitas dan berkelanjutan. Saya Serius dari total 2.500 lebih perusahaan pengelola wisata ini sangat mengerti bagaimana kita Dapat mendorong wisata minat Spesifik ini,” ujar Sandi.
Sandi mengatakan segala infrastruktur baru yang dibangun pada obyek-obyek wisata, juga akan selalu diupayakan mengutamakan aspek keberlanjutan dari lingkungan. Upaya itu juga diiringi dengan sertifikasi standar pariwisata berkelanjutan yang dikomandoi Indonesia Sustainable Tourism Council.
“Pariwisata ini harus juga menjadi sektor yang memberikan Dampak ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi hijau sehingga kegiatan pariwisata ini juga Dapat membantu menangani isu-isu perubahan iklim,” Sandiaga menjelaskan
Ketika ini, indeks daya saing pariwisata dan perjalanan atau Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dirilis World Economic Perhimpunan (WEF) pada 24 Mei 2022 menunjukkan Indonesia melesat naik 12 peringkat, dari posisi 44 menjadi peringkat 32 besar dunia, mengalahkan Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

