Sampah Tetap Jadi Masalah Besar di Kota Bandung

Sampah masih Jadi Masalah Besar di Kota Bandung
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudy Prayudi(DOK/PEMKOT BANDUNG)

PEMERINTAH Kota Bandung, Jawa Barat, berupaya mencari solusi terbaik dalam pengelolaan sampah. Pemusnahan sampah harus menjadi prioritas Esensial.

Buat mencapai tujuan tersebut, Pemkot Bandung menyiapkan sejumlah langkah strategis guna mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah. Antara lain optimalisasi motah (Alat Pemusnah Sampah), pemanfaatan motah sebagai alat pemusnah sampah akan dimaksimalkan.

Ketika ini, terdapat enam unit Motah Punya Balai Besar Area Sungai (BBWS) yang sudah Dapat dioperasikan, serta beberapa lainnya yang tersedia di lingkungan Pemkot Bandung.

“Kita harus memaksimalkan segala sumber daya yang Terdapat Buat menyelesaikan permasalahan sampah, terutama dalam hal pemusnahan sampah,” ujar Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara.

Cek Artikel:  19 Kadin Kota dan Kabupaten se Jawa Barat semakin Solid, Bersinergi Jalankan Program

Upaya lain ialah pemberdayaan bank sampah. Peran bank sampah juga akan lebih dioptimalkan. Ketika ini, Kota Bandung Mempunyai Sekeliling 300 bank sampah, Tetapi perlu sistem yang lebih efektif agar pemilahan sampah Dapat dilakukan sejak dari sumbernya.

Koswara mendorong jajaran di Pemkot Bandung Membikin skema bank sampah Buat menerapkan sistem jemput bola agar masyarakat lebih mudah dalam memilah sampah.

Dengan pola kerja yang lebih sistematis diharapkan jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dikurangi secara signifikan.

Langkah berikutnya ialah kolaborasi dengan vendor pengolahan sampah. Pemkot Bandung juga berupaya menjalin kerja sama dengan vendor pengolahan sampah Buat mencari solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah kota. Dengan adanya vendor yang Mempunyai teknologi pengolahan akhir diharapkan masalah sampah dapat tertangani lebih efisien dan ramah lingkungan.

Cek Artikel:  LKMN Tasikmalaya Menyoroti PPN 12 Jadi Beban Masyarakat

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi menjelaskan, upaya optimalisasi juga dilakukan dalam sektor pengangkutan dan pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Ketika ini, Kota Bandung Tetap menghadapi beban pengangkutan 154 ritase per hari, dengan kekurangan 14 ritase yang harus segera diselesaikan dari Sasaran kuota 140 rit ke TPA Sarimukti.

“Sebagai solusi, kami akan memanfaatkan tabungan kuota ritase dari Desember dan Januari, yang mencapai 377 rit. Dengan mekanisme ini, kami Tetap Dapat mengangkut sampah ke TPA Sarimukti dengan skema 140 rit ditambah 13 rit per hari selama Februari,” paparnya.

Cek Artikel:  CoreTax dan Teknologi AI, Solusi Canggih Deteksi Pengemplangan Pajak

Selain itu, kata Dudy, beberapa TPST juga Lalu dioptimalkan. “Dengan berbagai langkah ini, kami berharap masalah sampah Dapat lebih tertangani secara efektif dan berkelanjutan, tanpa harus Lalu mengandalkan pembuangan sampah ke luar Area Kota Bandung,” ungkap Dudy.

 

Mungkin Anda Menyukai