Sambut Libur Lebaran 2024, Kemenparekraf Niscayakan Kesiapan Destinasi Wisata

Liputanindo.id JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memastikan kesiapan daerah dan destinasi wisata dalam menyambut libur Lebaran 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memgatakan, untuk memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daerah tujuan wisata dalam hal keamanan, keselamatan, dan pelayanan prima kepada wisatawan, Kemenparekraf telah menyampaikan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Kondusif, Nyaman, dan Menyenangkan pada Begitu Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata.

“Surat ini dapat direplikasi seluruh Pemerintah Daerah untuk diedarkan di daerah masing-masing. Kemenparekraf akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kepolisian, dan BASARNAS setempat,” kata Menparekraf Sandiaga.

Cek Artikel:  Pengamat Penambahan Anggaran OIKN Sinyal ProyekIKN Berlanjut

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menambahkan bahwa Surat Edaran ini juga diedarkan ke komunitas hingga pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tiap daerah.

“Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak dan juga untuk memantau khususnya selama rentang waktu liburan ini memulai pemantauan intensif sudah disiapkan, secara persiapkan sudah dilakukan pada 26-27 Maret 2024 yang lalu dan akan diintensifkan pada rentang liburan nanti 5-15 April 2024,” kata Hariyanto. 

Kemenparekraf pun telah mengobservasi di lima provinsi yang masuk dalam destinasi utama perjalanan mudik yakni DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kalau dilihat dari karakteristik kunjungannya, mayoritas wisatawan berasal dari daerah sekitar destinasi dan masyarakat intraprovinsi; kepadatan aktivitas wisata akan dimulai pada H+1 Lebaran; tingkat okupansi diprediksi lebih dari 80 persen, bahkan hingga 100 persen di destinasi favorit; length of Stay (LoS) wisatawan intra-provinsi rata-rata 1-2 malam; sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai 4 malam. 

Cek Artikel:  Menuju Net Zero Emmision, Daya Hijau Siap Gantikan Bahan Bakar Fosil

“Tentunya berbagai upaya telah kita lakukan dan bekerja sama dengan pihak terkait dengan industri pelaku usaha, dan juga pemerintah Kami memastikan untuk adanya keamanan dan kenyaman serta keselamatan mengunjungi destinasi wisata,” kata Hariyanto.

Sedangkan untuk pemantauan aktivitas wisata, Kemenparekraf telah menyiapkan Platform Sisparnas (Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional: https://sisparnas. kemenparekraf.go.id).

“Di sini bisa terpotret data-data secara real time terutama untuk beberapa destinasi yang indikasinya kuat untuk mengunjungi oleh para pemudik yang tentu saja akan berkunjung ke destinasi-destinasi di daerahnya, terutama di Jawa Barat, Jawa tengah, DIY, dan Jawa Timur,” kata Hariyato.

Hariyanto juga menyampaikan bahwa bagi wisatawan yang ingin berlibur ke desa wisata dapat mengakses platform Jadesta.

Cek Artikel:  Gelaran KTT WWF Ke-10 di Bali Selesai, PLN Sukses Kawal Kelistrikan Tanpa Kelip

“Terakhir secara luas kami memiliki platform Jadesta, sampai saat ini sudah tercatat 5.280 desa yang berjejaringan dengan platform Jadesta. Di sana ada profil, aktivitas, hingga saran destinasi di desa wisata untuk para pemudik menghabiskan liburan Idul Fitri sebelum dan sesudahnya,” kata Hariyanto. 

“The Extended Weekly Brief With Sandi Uno” kali ini turut didukung para mitra co-branding Wonderful Indonesia mencakup The Ascott Limited (Harris Hotel, Yello Hotel, Fox Hotel); Manhattan Hotel; Traveloka; Trans Studio Entertainment; Grab Indonesia; Tokopedia; Taman Impian Jaya Ancol; El Hotel Bandung; Waterbom Bali; serta White Horse Group. (DID)

Mungkin Anda Menyukai