WAKIL Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia Sudaryono melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian Belanda Jan-Kees Goet. Pertemuan tersebut digelar dalam rangka membahas masa depan komoditas pertanian Indonesia di wilayah Eropa.
“Saya bersama dengan Duta Besar RI untuk Belanda Bapak Mayerfas, mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pertanian Belanda untuk membahas masa depan komoditas pertanian Indonesia di wilayah Eropa,” ucap Sudaryono dikutip dari keterangan yang diterima, Minggu (8/9).
Baca juga : Mahasiswa Polbangtan Kementan Gali Ilmu Bisnis Pertanian dari Mancanegara
Selama ini, sambung dia, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup penting dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurutnya, Indonesia bisa tampil percaya diri di hadapan masyarakat dunia karena memiliki sektor pertanian yang mulai berkembang pesat.
“Dalam pertemuan ini, kami fokus mencari peluang baru dan memperkuat kerjasama untuk memastikan komoditas unggulan kita bisa terus berkembang dan mendapat tempat yang lebih luas di pasar Eropa,” jelas Sudaryono.
Dalam pertemuannya itu, Sudaryono juga menyampaikan bahwa pihaknya membawa misi untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian nasional di wilayah eropa.
Baca juga : Ini 10 Negara Penghasil Gula Terbesar di Dunia
Dalam sektor pertanian, lanjutnya, terdapat sub sektor perkebunan yang paling strategis dan memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia karena merupakan komoditas ekspor andalan dari sektor pertanian.
Salah satu hasil perkebunan andalan Indonesia yakni kakao yang dapat mendatangkan banyak rezeki ke petani dan devisa negara.
“Semoga misi ini membawa berkah dan manfaat besar bagi para petani di tanah air, serta membuka jalan untuk peningkatan ekspor yang lebih signifikan,” imbuhnya.
Baca juga : Pinang Betara Jambi Jadi Komoditas Unggulan Nasional Berorientasi Ekspor
Seusai pertemuan tersebut, Sudaryono memberikan tanda persahabatan kepada Wakil Menteri Pertanian Belanda Jan-Kees Goet berupa hasil produk pertanian Indonesia yakni kopi dan teh dengan kualitas terbaik.
“Sebagai tanda persahabatan, kami tidak lupa membawa oleh-oleh khas Indonesia untuk kementerian Belanda, yaitu kopi dan teh terbaik dari negeri kita,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada 2021 sektor pertanian mengalami pertumbuhan sekitar 1,84% dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional mencapai 13,28%. Pertumbuhan tersebut menjadikan pertanian sebagai bantal resesi pada krisis covid-19 lalu.
Pada pertengahan 2022, sektor pertanian kembali menunjukkan pertumbuhan positif 1,37% dan memiliki kontribusi hingga 12,98% terhadap perekonomian nasional.
Sedangkan dari subsektor perkebunan, rata-rata kontribusi terhadap PDB RI mencapai 3,51 persen selama periode 2016-2021. Sedangkan tanaman pangan 3,03%, peternakan 1,61%, hortikultura 1,52%, dan jasa peternakan lainnya 0,19%. (Fal)