Sakral Darurat Sampah, TPA Tanjungrejo Akhirnya Dibuka Kembali

Kudus Darurat Sampah, TPA Tanjungrejo Akhirnya Dibuka Kembali
Tumpukan sampah di TPA Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Sakral.(MI/Akhmad Safuan)

SETELAH didemo ratusan petugas kebersihan dan pengangkut sampah, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Sakral, Jawa Tengah akhirnya dibuka kembali. Tetapi Penduduk desa menuntut pengelolaan limbah dan fasilitas pendukung dipenuhi.

Pemantauan Media Indonesia Senin (27/1) sejak pagi puluhan kendaraan pengangkut sampah di Kabupaten Sakral terlihat melintas kembali di Jalan Raya Pantura menuju ke TPA Sampah Tanjungrejo setelah Nyaris Sebelah bulan berhenti akibat ditutup dan disegelnya TPA tersebut karena banyak protes Penduduk desa yang tercemar lingkungannya.

Ditutupnya TPA Tanjungrejo yang merupakan satu-satunya TPA di Kabupaten Sakral mengundang folemik berkepanjangan. Karena setelah aksi protes dan ditutup, giliran Penduduk Sakral lainnya meributkan banyaknya tumpukan sampah akibat Bukan Terdapat petugas pemungut sampah yang bekerja. Selanjutnya ratusan petugas dan pengangkut sampah unjukrasa karena Bukan dapat membuang sampah di TPA tersebut.

Cek Artikel:  Awas, Gelombang Tinggi, Rob dan Cuaca Ekstrem di 20 Daerah di Jawa Tengah Rabu 1 Januari 2024

Menghadapi polemik dan darurat sampah yang berkepanjangan, akhirnya Pemerintah Kabupaten Sakral, petugas pengangkut sampah dan Penduduk Tanjungrejo melakukan pertemuan Minggu (26/1) Demi membahas hal ini. Akhirnya diperoleh keputusan TPA Tanjungrejo dibuka kembali dengan sejumlah persyaratan yakni diselesaikan masalah pencemaran lingkungan dan kejelasan fasilitas.

“Kami sepakat mengizinkan TPA Tanjungrejo dibuka kembali, setelah adanya komitmen pemerintah daerah memenuhi tuntutan masyarakat Tanjungrejo dalam hal pengelolaan limbah dan pemenuhan fasilitas pendukung,” kata Kepala Desa Tanjungrejo Christianto.

Pengelolaan limbah Encer TPA yang menimbulkan Akibat Jelek bagi lingkungan Sekeliling, lanjut Christianto, bahkan dampaknya sudah Tamat ke lingkungan penduduk seperti sumur Penduduk Bukan dapat digunakan Kembali, sungai tercemar hingga banyak ikan Wafat, udara Bukan sehat yang menimbulkan aroma Bukan sedap, serta ceceran sampah di jalan menuju TPA yang mengganggu Penduduk.

Cek Artikel:  PDIP Sinyalkan Umumkan Cakada Jakarta di Hari Terakhir Pendaftaran

Meskipun TPA Tanjungrejo secara Formal telah dibuka kembali Minggu (26/1) sore, ungkap Christianto, proses pembenahan sesuai tuntutan Penduduk dikakukan secara bertahap, dari mulai perbaikan sistem transportasi pengangkutan sampah agar lebih layak dan Bukan mencemari jalan, hingga masalah pengelolaan lain agar Bukan Kembali mencemari lingkungan.

Penjabat Bupati Sakral Herda Helmijaya mengungkapkan pemerintah daerah telah menyiapkan solusi jangka pendek dan jangka panjang Demi mengatasi permasalahan sampah di daerah ini, yakni dengan Konsentrasi Esensial merancang sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi modern, agar dampaknya terhadap lingkungan berkurang dan menciptakan Kesempatan kerja bagi masyarakat.

“Pemkab Sakral juga akan menyusun grand design pengelolaan sampah yang berkelanjutan didukung oleh Pemerintah Pusat dalam hal realisasi program,” kata Herda Helmijaya.

Cek Artikel:  Stabilisasi Pangan Jelang Imlek, Batam Gandeng Daerah Pemasok Pangan

Permasalahan sampah di Kabupaten Sakral tersebut, kata Herda, mendapat atensi penuh dari berbagai pihak seperti Forkopimda Kabupaten Sakral hingga Personil DPR RI, karena permasalahan sampah di Kota Kretek itu dinilai sebagai bencana daerah yang harus segera ditangani. “Saya harapkan permasalahan sampah di Sakral ini segera teratasi agar Bukan mengganggu kenyamanan lingkungan,” imbuhnya. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai