Safiri tukar rupiah terhadap dolar Amerika AS, pada Rabu (25/9) pagi, meningkat 80 poin atau 0,53% dari semula Rp15.187 per dolar AS menjadi Rp15.107 per dolar AS. Penguatan itu didorong rilisnya data Indeks Manufaktur Richmond Amerika Perkumpulan (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data manufaktur Richmond Fed yang lebih lemah dari perkiraan,” kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Rabu.
Richmond Fed atau Federal Reserve Bank of Richmond pada 24 September 2024 melaporkan Indeks Manufaktur Richmond AS sebesar -21. Menurut Lukman, angka tersebut lebih lemah dari perkiraan sebesar -17.
Selain itu, sentimen dari pemangkasan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Perkumpulan (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate (FFR), sebesar 50 basis poin (bps) pekan lalu masih terus menekan dolar AS.
Investor juga mengantisipasi pidato dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell, terutama terkait arah kebijakan suku bunga AS. Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah berada di rentang Rp15.075 per dolar AS sampai dengan Rp15.200 per dolar AS pada hari ini. (Ant/Z-11)