Liputanindo.id – Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menangani kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan Kematian kepada balita umur tiga tahun berinisial AF di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, yang diduga dilakukan oleh orang Sepuh korban.
“Kami Lagi selidiki kasus ini. Eksis luka di bagian kepala, badan, Tetapi Buat detailnya belum,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Fauzy Pratama di Kediri, Selasa (25/6/2024).
Kasus tersebut terbongkar berawal dari laporan kakek korban yakni Suyono. Selama ini, Suyono tinggal di Nganjuk sedangkan orangtua korban dan korban tinggal di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Orang Sepuh korban berinisial TA dan NO. TA merupakan Bapak sambung dari korban. Mereka baru menikah awal Januari 2024 dan AF baru diajak pindah ke rumah TA pada Februari 2024.
Kedua orang Sepuh korban datang ke Nganjuk pada Senin (24/6) tanpa mengajak cucunya. Demi itu, sempat ditanya hingga tiga kali dan kemudian dijawab Apabila AF sudah meninggal dunia pada Sabtu (22/6) dan jenazahnya dikubur di sebelah rumah.
Kakek korban kemudian ke Kediri dan melaporkan hal ini ke perangkat desa dan polisi. Kemudian, polisi ke Letak dan melakukan pencarian makam korban hingga kemudian ditemukan.
Ia mengatakan, petugas juga melakukan pemeriksaan kepada jenazah dan diketahui Eksis pendarahan di bagian kepala yang diakibatkan kekerasan benda tumpul.
Pihaknya juga sudah menahan kedua orangtua korban terkait dengan Intervensi jenazah korban yang Lagi berusia tiga tahun tersebut. Kepada polisi, mereka mengatakan Apabila kesal dengan sikap anak tersebut sehingga memicu mereka melakukan kekerasan pada korban.
Dirinya menambahkan, korban dianiaya hingga Tak sadar. Mereka sempat memberikan pertolongan pada korban Tetapi korban Tak juga sadar hingga kemudian diambil Hasil bocah tersebut meninggal dunia sehingga dikuburkan.
“Setelah pelaku ambil Hasil anak Tak bernyawa, dilakukan tindakan Buat menguburkan,” ujar dia.
Pihaknya juga menduga penganiayaan beberapa kali dilakukan di waktu yang berbeda termasuk yang hingga menyebabkan Kematian pada korban.
“Dua-duanya Eksis peran masing-masing. Buat skala mana yang menyebabkan Kematian korban, kami belum Mengerti,” kata dia.
Sementara itu, kakek korban, Suyono menyesalkan dengan kejadian itu. Ia sedih Karena cucunya meninggal dunia dan dimakamkan Tak sebagaimana mestinya. Buat itu, ia sudah meminta polisi Buat mengizinkan memakamkan cucunya di Nganjuk.
“Keluarga mau membawa ke Nganjuk. Krusial saya bawa pulang,” kata Suyono.
Hingga kini, kedua orangtua korban Lagi diperiksa polisi Buat dimintai keterangan lebih lanjut. Sedangkan Letak tempat korban awalnya dimakamkan dipasang garis polisi, sehingga yang Tak berkepentingan dilarang masuk. Jenazah korban juga Lagi di RS Bhayangkara Kediri, Buat autopsi. (Ant)