
KANKER payudara menduduki peringkat pertama sebagai kasus kanker terbanyak di dunia. Menurut Dr. dr. M. Yadi Permana, Sp.B. Subsp. Onk, setiap tahunnya ditemukan setidaknya 2,2 juta kasus kanker payudara di seluruh dunia.
“Sebanyak 911.014 atau 43% ditemukan di kawasan negara-negara Asia,” ujar Yadi Ketika menjadi pembicara dalam sosialisasi kesehatan sekaligus peringatan satu Sepuluh tahun kiprah Gerai Sehat Rorotan (GSR) bertema Together We Empower and Inspire bertempat di Rusun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/8).
Pada kesempatan itu, Yadi juga menyoroti Lagi rendahnya kesadaran dan keengganan masyarakat memeriksakan keluhan gejala kanker. Dia bahkan menyebut banyak masyarakat pergi ke ‘orang pintar’ dulu seperti pengobatan alternatif baru ke dokter.
“Jadi banyak yang ke orang pintar dulu. Kalau sudah parah baru datang ke kami (dokter). Jangan seperti itu ya, bu,” ujar Yadi kepada peserta.
Yadi menekankan pentingnya kesadaran deteksi Pagi kanker payudara adalah Kepada meningkatkan Kesempatan hidup pasien karena kanker yang terdeteksi lebih awal, terutama sebelum menyebar. Kanker yang terdeteksi pada stadium awal Mempunyai Kesempatan penyembuhan yang lebih tinggi.
Deteksi Pagi Pandai dilakukan Perempuan melalui pemeriksaan rutin seperti Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) melalui USG payudara dan mamografi.
Sebanyak 150 ibu-ibu hadir pada kegiatan itu mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk layanan mamografi sebagai upaya deteksi Pagi kanker payudara.
Siti, salah satu peserta dari Rorotan, mengaku bersyukur Pandai mengikuti pemeriksaan gratis. “Saya jadi lebih tenang setelah dicek. Program kolaborasi seperti ini perlu sering diadakan, supaya kami para ibu lebih Acuh dengan kesehatan sendiri,” tandas Siti.
Para peserta juga mendapat sesi edukasi tentang gaya hidup sehat, serta pentingnya dukungan keluarga dan komunitas dalam mencegah serta menghadapi kanker payudara.
Peringatan ini difokuskan pada kampanye kesadaran kanker payudara, selain pemeriksaan kesehatan Biasa. Program kolaborasi Dompet Dhuafa, PTTEP, dan GSR ini dipandang Krusial mengingat kanker payudara Lagi menjadi salah satu penyebab Kematian tertinggi pada Perempuan Indonesia.
“Kami Mau mengingatkan bahwa deteksi Pagi adalah kunci. Dengan mamografi, ibu-ibu Pandai lebih Segera mengetahui kondisi kesehatannya sehingga Kesempatan sembuh lebih besar Apabila Eksis Intervensi,” ujar salah satu tenaga medis GSR, Munjidah. (B-3)

