Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. Foto: Anadolu
Moskow: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba-tiba saja menuntut disediakan senjata nuklir. Rusia pun bereaksi atas permintaan dan menyebut Ukraina ‘Dekat gila’.
Istana Kremlin mengatakan permintaan Zelensky akan senjata nuklir “Dekat gila”. Reaksi muncul setelah pemimpin Ukraina mengatakan, Kyiv harus diberi senjata nuklir Buat memastikan keamanan Apabila bergabung dengan NATO membutuhkan waktu terlalu Pelan
Kremlin pada Rabu 5 Februari 2025 menggambarkan permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan senjata nuklir sebagai “Dekat gila.”
Berbicara kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkritik gagasan bahwa Ukraina harus diberi senjata nuklir dalam jumlah yang cukup Buat menghalangi Rusia.
“Pernyataan dan pernyataan seperti itu, secara Standar, mendekati kegilaan. Eksis rezim nonproliferasi Buat senjata nuklir, di antara hal-hal lainnya,” kata Peskov, seperti dikutip Anadolu, Kamis 6 Februari 2025.
Zelensky mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan wartawan Inggris Piers Morgan Selasa malam bahwa Kyiv harus diberi senjata nuklir Buat memastikan keamanannya Apabila proses keanggotaan NATO Ukraina membutuhkan waktu terlalu Pelan.
Dia mempertanyakan jaminan apa yang akan dimiliki Ukraina Apabila aksesi NATO Tetap belum Niscaya, dengan mengatakan: “Apakah mereka akan memberi kita senjata nuklir? Biarkan mereka memberi kita senjata nuklir.”
“Apakah mereka akan memberi kita cukup rudal Buat menghentikan Rusia, yang saya ragukan? Tetapi ini (memberikan senjata nuklir) akan membantu,” imbuhnya.
Peskov lebih lanjut mengatakan bahwa kesiapan Ukraina Buat berunding harus didasarkan pada sesuatu yang konkret dan bukan sekadar retorika.
“Kesiapan harus dibangun atas sesuatu; Enggak dapat didasarkan pada Pelarangan legislatif atas perundingan semacam itu. Jadi Buat Demi ini, ini Enggak lebih dari sekadar kata-kata Hampa,” kata Peskov.
Ia juga menyatakan Cita-cita bahwa politisi Eropa akan menyadari bahayanya membahas topik-topik seperti itu, meskipun ia menggambarkan adanya penurunan kompetensi politik di antara generasi pemimpin Eropa Demi ini.
“Kita berharap bahwa, meskipun generasi politisi Eropa Demi ini Tetap banyak yang kurang memenuhi syarat dalam hal kualifikasi, pemahaman yang bijaksana tentang absurditas dan potensi bahaya membahas topik seperti itu Tetap Eksis di Eropa,” pungkas Peskov.