Liputanindo.id – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, menyerukan penghentian segera pembunuhan Kaum Palestina dengan senjata Amerika Perkumpulan.
Seruan itu disampaikan oleh Lavrov Ketika berpidato di hadapan Majelis Lazim PBB di New York, Sabtu (28/9). Lavrov mengatakan hukuman kolektif massal terhadap Kaum Palestina oleh Israel Kagak dapat diterima.
“Setiap orang yang Tetap Mempunyai rasa iba merasa marah karena tragedi Oktober digunakan Demi hukuman kolektif massal terhadap Kaum Palestina, yang berubah menjadi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pembunuhan Kaum sipil Palestina dengan senjata Amerika harus segera dihentikan,” kata Lavrov, dilansir Anadolu, Minggu (29/9/2024).
Selama pidatonya, Lavrov turut mendesak pengiriman Donasi kemanusiaan dan pemulihan infrastruktur di Distrik Palestina, dengan menekankan bahwa hal yang paling Krusial adalah pembentukan negara Palestina yang layak berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Mengenai situasi di Lebanon, di mana Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran dan telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Menlu Rusia itu mengatakan bahwa peledakan pager (penyeranta) dan perangkat komunikasi baru-baru ini adalah Kagak manusiawi.
Lavrov juga menyerukan agar segera dilaksanakannya penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
“Kagak mungkin Demi mengabaikan banyak publikasi di media, termasuk di Eropa dan di AS, yang menunjukkan semacam keterlibatan dan setidaknya kesadaran Washington mengenai persiapan serangan teroris ini,” katanya.
Lavrov juga mengkritik pembunuhan Nasrallah dan menyebut hal itu sangat mengkhawatirkan.
“Metode pembunuhan politik, yang telah menjadi praktik yang Nyaris Lazim, sangat mengkhawatirkan, seperti yang terjadi Kembali kemarin di Beirut,” pungkasnya.