TERJADI pertempuran hebat antara prajurit Rusia dengan serdadu Ukraina di Kota New York di bagian timur Ukraina. Populasi di kota itu sebelum perang berjumlah 3.000 orang. Banyak di antara mereka bekerja di pabrik fenol era Komunis yang emisi baunya pernah memenuhi pusat kota tersebut.
‘Tetapi, pabrik itu telah rusak. Sebagian besar penduduk telah melarikan diri dari penembakan hebat dan garis depan yang terus berubah. Hal itu hampir tidak ada, karena satu gedung adalah milik kita, gedung lain sudah berada di bawah (Rusia), dan satu lagi milik kita lagi,’ tulis seorang prajurit Ukraina di Telegram dilansir dari Al Jazeera, Jumat (23/8).
Terjadi kekacauan di kedua belah pihak yang dilaporkan Deep State, saluran Telegram Ukraina yang menerbitkan peta permusuhan terverifikasi dan data kerugian di kedua belah pihak. Ketika ini, New York dipenuhi dengan kawah ledakan, bangunan rusak dengan jendela pecah dan atap menganga serta kuburan dangkal yang digali tergesa-gesa.
Kota ini berjarak sekitar 60 km dari Pokrovsk, benteng pertahanan Ukraina yang tengah diserang pasukan Rusia. Moskow mengklaim telah merebut New York awal minggu ini, tetapi Kyiv mengatakan masih ada kantong-kantong perlawanan yang cukup besar dan bahwa Rusia bergerak menuju kota yang lebih besar, Toretsk, dengan melewati kantong-kantong tersebut.
Para petinggi Rusia secara rutin mengklaim telah menduduki sepenuhnya kota-kota Ukraina meskipun kota tersebut masih diperebutkan selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. (I-2)
