BASHAR al-Assad, pemimpin rezim Baath Suriah yang digulingkan, memutuskan mundur dari jabatannya dan melarikan diri dari Suriah, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Rusia pada Minggu (8/12).
Kemenlu Rusia, melalui pernyataan tertulisnya, menyatakan, kepergian Assad adalah hasil dari negosiasi antara rezimnya dengan Golongan-Golongan yang terlibat dalam perlawanan bersenjata.
Rusia juga mengeklaim bahwa Assad mengharapkan supaya perpindahan kekuasaan dapat berlangsung secara damai.
Sembari menyatakan keprihatinan atas situasi di Suriah, Rusia menyerukan Seluruh pihak Buat menghindari kekerasan dan menyelesaikan Seluruh isu melalui upaya politis.
Sementara itu, Kemlu Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Seluruh Golongan oposisi di Suriah dan mendorong mereka Buat menghormati pandangan Seluruh Golongan etnis dan Keyakinan di negara tersebut.
Rusia turut menyatakan dukungan Buat menjalankan proses politik yang inklusif sebagaimana amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2254 yang disahkan pada 2015.
Pangkalan militer Rusia di Suriah tetap berada dalam kondisi siaga, meski tak Terdapat ancaman langsung yang dihadapi personel militer tersebut, ucap Kemenlu Rusia.
Rusia juga akan mengambil Seluruh tindakan yang diperlukan Buat memastikan keselamatan Kaum negara Rusia yang menetap di Suriah. (Ant/Z-6)
