Rumah Zakat Gelar Urun Rembug Kemerdekaan Palestina, Gelorakan Kembali Dukungan

Rumah Zakat Gelar Urun Rembug Kemerdekaan Palestina, Gelorakan Kembali Dukungan
Ratusan donatur dan masyarakat Kota Bandung menghadiri Urun Rembug Kemerdekaan Palestina yang digelar Rumah Zakat(MI/SUMARIYADI)

MENJELANG 1 tahun tragedi genosida Israel terhadap Palestina, Rumah Zakat menggelar sejumlah aksi di Bandung, Jumat (3/10). Di antaranya menggelar long march dan Urun Rembug Kemerdekaan Palestina.

“Peringatan ini merupakan upaya Rumah Zakat untuk membangkitkan kembali semangat dan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina. Apalagi, menjelang 1 tahun tragedi genosida, suasana dan kondisi masyarakat Gaza semakin terpuruk,” ungkap CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha.

Urun Rembug Kemerdekaan Palestina, lanjut dia, merupakan upaya membangkitkan semangat dan menampung aspirasi para donatur, mitra dan pemangku kepentingan yang terkait Rumah Zakat. Dalam kegiatan itu, Rumah Zakat menerima banyak usulan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Baca juga : Luncurkan #LoveForPalestine, Rumah Zakat dan Street Art Dakwah Bunyikan Kemerdekaan Palestina

Di antaranya, usulan agar masyarakat terus mendorong pemerintah untuk melanjutkan perjuangan yang sudah dibangun melalui Kementerian Luar Negeri. “Dalam Urun Rembug, kami menerima masukan agar Indonesia harus semakin terdepan menyuarakan Kemerdekaan Palestina.”

Cek Artikel:  PLN Jawa Barat Bentukkan Eco Tourism di Green Canyon Pangandaran

Usulan yang lain ialah menggelar Lembaga Bandung Solidarity yang dihadiri NGO di Asia Afrika. Kegiatan ini untuk menguatkan kembali sikap negara-negara di Asia dan Afrikan untuk menentang penjajahan.

“Masyarakat juga meminta Rumah Zakat terus mengalirkan bantuan baik di jangka pendek, saat gencatan senja maupun setelah Palestina merdeka,” tambah Irvan.

Baca juga : Rumah Zakat Bantu Kaum Terdampak Gempa Bumi di Kabupaten Bandung

Hunian sementara

Sementara itu, Direktur Program Rumah Zakat Murni Alit Baginda menambahkan Rumah Zakat sudah mempersiapan pembangunan shelter atau hunian sementara bagi masyarakat Gaza.  Rumah itu akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang bisa diakses dalam satu kawasan.

“Pembuatan shelter akan dilakukan di Arafah, Mesir. Ketika akses terbuka, pasca gencatan senjata, shelter akan dikirim ke wilayah Gaza,” tambahnya.

Cek Artikel:  Bank INA Buka Kantor Cabang Baru di Bandung, Perluas Akses Layanan

Baca juga : Indonesia Tegaskan Konsistensi Dukungan Terhadap Kemerdekaan Palestina di Lembaga Dunia

Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan mitra lokal di Gaza. Lahan juga sudah tersedia.

Rumah Zakat membangun 500 shelter untuk keluarga besar dan 500 shelter untuk keluarga kecil. Seluruh rumah sudah dilengkapi air bersih, listrik dari solar panel, fasilitas kesehatan, pendidikan dan taman bermain.

Sokongan

Baca juga : Puncak Milad ke-26, Rumah Zakat Ajak Donatur Kunjungi Desa Berdaya

Lebih jauh, Irvan menambahkan sudah 76 tahun penjajahan dilakukan oleh bangsa Israel pada Palestina. Total korban jiwa sejak 1948 hingga 2023 sudah mencapai lebih dari 100.000 jiwa.

Rumah Zakat mendukung langkah-langkah pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menyuarakan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Cek Artikel:  Ditangkap Polres Cimahi, Pelajar SMA Jadi Personil Komplotan Begal

Sejak terjadinya tragedi genosida dan blokade Israel pada 7 Oktober 2023, Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat dan kemanusiaan terus berkolaborasi dengan masyarakat serta pemerintah Indonesia dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Hingga September 2024, Rumah Zakat telah mendistribusikan bantuan kepada 838.643 penerima manfaat di Gaza. Eksispun bantuan yang diberikan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, hingga daging qurban.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari para donatur yang telah mengamanahkan dana zakat, infak, dan sedekahnya untuk membantu Palestina,” tutur Irvan.

 

Mungkin Anda Menyukai