KHITAN, sunat, atau sirkumsisi pada dasarnya adalah pemotongan sebagian dari preputium (kulit yang menutupi penis) sehingga keseluruhan glans penis menjadi terlihat. Tindakan ini Normal dilakukan pada anak Pria berusia menjelang akil balig. Tetapi, kini, Bukan jarang juga orang Sepuh yang mengajak anak laki-lakinya Demi dikhitan bahkan sejak usia balita meskipun tanpa adanya indikasi medis, karena manfaatnya yang begitu banyak.
Dokter spesialis bedah subspesialis pediatri RS Pondok Indah – Pondok Indah, Ahmad Yani menjelaskan, “Beberapa manfaat khitan misalnya dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi pada saluran kemih yang juga dapat mengganggu pertumbuhan si kecil, serta menjaga agar peradangan pada kepala penis dan kulup Bukan terjadi.”
“Bukan hanya mengatasi, tindakan khitan juga dapat mencegah terjadinya fimosis, Yakni kondisi ketika kulup melekat pada ujung penis dan Bukan dapat ditarik. Bukan Eksis usia ideal Demi melakukan khitan, bahkan Begitu ini banyak orang Sepuh yang mengkhitan anak-anaknya sejak bayi, agar pemulihannya lebih Segera,” lanjutnya.
Presiden Direktur RS Pondok Indah Group, penggiat Yayasan Puspita, dan Ketua Panitia Kegiatan Khitanan Massal Bakti Sosial 2024 Anna Rosita Subagdja mengatakan, “Kami memahami bahwa khitanan itu Bukan hanya menjadi salah satu syariat yang wajib dalam Keyakinan Islam, tetapi tindakan ini sangat Krusial dalam upaya menjaga kesehatan anak Pria.”
“Begitu ini banyak masyarakat kurang Bisa yang Bukan dapat mengkhitan anak laki-lakinya karena keterbatasan biaya. Demi itulah kami mengadakan kegiatan pada Minggu (17/11) Lewat. Kami Mau berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya di Jabodetabek, melalui akses layanan khitan yang berkualitas,” imbuhnya.
Pada acara khitanan massal itu, para orangtua dan pendamping anak-anak peserta khitan juga diperkenankan Demi mengikuti pemeriksaan gula darah sewaktu secara gratis.
Melalui pemeriksaan tersebut, diharapkan orang Sepuh semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
Kegiatan khitanan massal dan bakti sosial ini selaras dengan salah satu pilar Tanggung Jawab Sosial RS Pondok Indah Group dan Yayasan Puspita, Yakni Kesehatan. Bentuk kepedulian ini juga seirama dengan pengabdian Lions Club, sehingga kerja sama ini akhirnya dapat terjalin.
Solida Ramly selaku Second Vice District Governor Lions Club District 307A1 dan Pembina dari Lions Club yang termasuk dalam Movast Family (Movast, Hope, Flash dan Dream) menjelaskan, “Kolaborasi RS Pondok Indah Group, Yayasan Puspita, Movast Family, dan Lions Club menjadi salah satu upaya kami agar Dampak positif dari kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan dapat diterima oleh khalayak yang lebih luas. Lebih dari 100 peserta khitanan massal yang berhasil dikumpulkan oleh tim panitia tahun ini datang dari berbagai area.”
Khitanan massal yang diadakan oleh RS Pondok Indah Group kali ini diikuti 117 anak usia 5-15 tahun. (Z-1)