KEMENTERIAN Kesehatan Palestina di Gaza memperingatkan tentang kondisi mengerikan yang dihadapi oleh pasien yang dievakuasi secara paksa atas perintah militer Israel dari Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan ke RS Indonesia, yang telah mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel sebelumnya.
Dilansir dari Anadolu, Minggu (29/12), kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan mengatakan “malam yang mengerikan telah berlalu bagi para pasien yang dievakuasi secara paksa, yang sekarang berada dalam kondisi kritis di RS Indonesia tanpa akses ke air, listrik, makanan, atau pasokan medis.”
Kementerian tersebut menekankan bahwa hitungan mundur menuju hilangnya nyawa telah dimulai, karena sebagian besar staf medis Kamal Adwan telah ditahan oleh Laskar Israel. Disebutkan bahwa tentara Israel telah menghancurkan infrastruktur RS Indonesia sebelum memaksa pemindahan pasien ke sana.
Kementerian Kesehatan meminta organisasi Dunia Buat segera Kombinasi tangan guna menangani kebutuhan kritis pasien. Pada Jumat (27/12), Laskar Israel memindahkan pasien dan staf medis dari RS Kamal Adwan dengan todongan senjata dan memindahkan mereka ke RS Indonesia yang rusak.
Serangan terhadap RS Kamal Adwan mengakibatkan hilangnya fasilitas medis terakhir yang berfungsi penuh di Gaza utara.
Serangan Israel telah menewaskan Nyaris 45.500 orang di Gaza sejak serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.
Bulan Lampau, Pengadilan Kriminal Dunia mengeluarkan surat perintah penangkapan Buat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia atas tindakannya di daerah kantong tersebut. (I-2)