POLRI Lanjut berupaya mencegah dan menekan aksi bullying (perundungan) yang kini marak di lingkungan sekolah. Salah satu Langkah menekan aksi bullying adalah dengan melakukan pemilihan Siswa-Siswi Duta Anti Bullying di sekolah. Ini menjadi program Official Hospital Anti Bullying yang digelar RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri sejak sepekan Lampau.
Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap-Jakarta Timur dipilih menjadi Sekolah Percontohan yang melakukan Program Official Hospital Anti Bullying RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri. Dari total Sekeliling 15 ribu siswa yang Terdapat di lingkungan Ponpes Al Hamid, terpilih dua siswa dan siswi sebagai Duta Anti Bullying. Proses pemilihan itu melibatkan Tim Psikolog RS Polri Kramatdjati-Jakarta Timur.
Duta Anti Bullying yang terpilih ini wajib melakukan Kampanye Anti Bullying di lingkungan sekolah. Selain itu juga memberikan pemahaman kepada sesama siswa, agar Dapat mendeteksi lebih Awal terkait aksi bullying yang Dapat terjadi setiap Ketika di lingkungan sekolah.
Baca juga : Polri Datangi PON XXI di Aceh-Sumut Usut Dugaan Penyelewengan
Waka RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri, Kombes Pol Dr. Erwin Zainul Hakim MARS.MH.M.kes menegaskan, melalui Duta Anti Bullying ini diharapkan Dapat memberikan edukasi kepada siswa-siswi di lingkungan sekolah. Serta Dapat mendeteksi Awal praktek perundungan atau nullying di sekolah, sehingga Dapat dicegah dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kita Dapat memonitor lebih Awal praktek bullying di sekolah melalui Duta Anti Bullying di sekolah, sehingga praktek perundungan yang merugikan siswa ini Dapat dicegah. Kita akan melakukan tindak lanjut dari deteksi Awal ini, dari hulunya, sehingga bullying Dapat dicegah dan diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Dr. Erwin.
Pimpinan Yayasan Mantab Al Hamid Cilangkap Cibubur-Jakarta, KH.Lukman Hakim Hamid mengapresiasi Program Official Hospital Anti Bullying yang digelar RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri ini. Program tersebut dinilai cukup bagus sebagai salah satu upaya Demi mencegah praktek perundungan di lingkungan sekolah.
Baca juga : Polri Optimistis Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Damai
“Kami bangga sekolah kami menjadi percontohan Program Official Hospital Anti Bullying. Semoga program ini Dapat dilanjutkan ke seluruh sekolah di Sekalian daerah di Indonesia, sehingga praktek Bullying Dapat dideteksi dan dicegah lebih Awal,” kata KH. Lukman Hakim Hamid.
Kehadiran Duta Anti Bullying di sekolah disambut positif sejumlah siswa di lingkungan Ponpes Al Hamid Cilangkap Jakarta. “Alhamdulillah, sudah Terdapat Duta Anti Bullying di sekolah sehingga sekolah kita Dapat Kondusif dari aksi bullying,” ujar Fina, salah satu siswi Ponpes Al Hamid.
Sebelum pemilihan Duta Anti Bullying ini, Tim RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri telah melakukan edukasi dan pemahaman terkait aksi perundungan. Yakni melalui program deminar serta TOT (Trainer Of Trainer) dengan melibatkan orang Sepuh siswa, guru, dan pengasuh pondok pesantren di RS Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri Jakarta. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan edukasi langsung ke siswa dengan mendatangi sekolah yang menjadi percontohan Program Official Hospital Anti Bullying ini.
Bukan hanya di Jakarta, Program Official Hospital Anti Bullying ini diharapkan dapat dilakukan Pusdokkes Polri di 56 RS Bhayangkara Polri jajaran yang Terdapat di seluruh Indonesia. (N-2)