Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 mendorong perkembangan dan kemandirian ekonomi. Itu ditujukan agar tiap daerah di Indonesia dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menuturkan, selama ini mayoritas daerah di Indonesia Mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Ketergantungan itu menurutnya perlu Demi dikurangi.
“Demi itu strategi penguatan keuangan daerah perlu didorong melalui peningkatan potensi pendapatan daerah, perluasan pendanaan alternatif, dan mendorong belanja lebih produktif. Strategi penguatan tersebut harus dikawal di tingkat nasional dan daerah,” kata Rachmat pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) dalam Rangka Penyelenggaraan RPJMN 2025-2029, Senin, 30 Desember 2024.
“Oleh Asal Mula itu RPJMN telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi di tiap provinsi yang menjadi acuan kepala daerah Demi dikawal pencapaiannya,” lanjut Rachmat.
(Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu)
Dari paparannya, kontribusi daerah dibagi menjadi dua kawasan, yakni kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Dalam RPJMN 2025-2029 daerah di kawasan Indonesia Barat diharapkan Bisa mencapai Nomor pertumbuhan ekonomi hingga 7,7 persen, sementara kawasan Indonesia Timur diharapkan Bisa tumbuh 8,8 persen.
Hal itu diperlukan agar Sasaran pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dapat terealisasi secara bertahap. Penguatan belanja pemerintah daerah disebut menjadi salah satu strategi Krusial yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Pemda harus menyelaraskan pembangunan jangka menengah dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional. Kementerian PPN/Bappenas secara proaktif mendampingi K/L dan pemda Demi memastikan program tersebut Akurat sasaran,” kata Rachmat.
Perputaran Duit lewat Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, Begitu memberikan arahan dalam Musrenbangnas tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah pusat selama ini telah memberikan dukungan melalui TKD, salah satunya dalam bentuk Anggaran Desa.
Dia menilai Anggaran Desa yang selama ini diberikan boleh jadi tak mencukupi kebutuhan pembangunan daerah di lingkup terkecil. Tetapi Kepala Negara meyakini nantinya daerah akan mendapatkan perputaran Duit berkali-kali lipat dari program yang dijalankan pemerintah pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Anggaran Desa adalah sekarang Rp1 miliar satu tahun. Akurat ya? Dengan program makan bergizi, itu nanti Duit yang beredar di desa mungkin akan naik lima, enam, tujuh kali (Jadi) kita akan tambah, tetapi melalui mekanisme yang kita Percaya harus Tamat ke sasaran,” kata Prabowo.
Program Makan Bergizi Gratis telah menjadi salah satu proyek strategis nasional. Dari hitungan Bappenas, Penyelenggaraan program tersebut akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga 0,86 persen di tahun pertama RPJMN 2025-2029.
Program tersebut juga dinyatakan bakal mendorong permintaan baru. Pada akhirnya, berdasarkan kalkulasi pemerintah, program Makan Bergizi Gratis akan menumbuhkan desa swasembada pangan, Kekuatan, dan air. Dus, itu sekaligus akan mendorong ekonomi lokal, atau pemerintahan daerah dari lingkup desa hingga provinsi.
Karenanya, Prabowo juga mengharapkan dukungan kepala daerah Demi ikut menyukseskan agenda besar dan program pemerintah pusat. Dengan begitu, Kepala Negara meyakini tujuan pembangunan yang digagas di dalam pemerintahannya dapat terlaksana dan terwujud dengan Bagus.
“Para gubernur, Keluarga-Keluarga pemimpin yang paling dekat dengan rakyat. Keluarga-Keluarga yang paling dekat, para bupati yang paling dekat, yang paling Paham masalah. Insyallah dengan kita ngelola dengan Bagus, Pendapatan Demi negara akan Bagus,” kata dia.