
SEBAGAI Provinsi penghasil pasir timah Biaya Bagi Hasil (DBH) yang di dapat dari royalti 3% tentunya tak sebanding dengan kerusakan alam di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Terlebih, pasca kasus tata niaga timah yang merugikan negara Rp300 triliun. Babel Tak Kembali mendapatkan DBH dari royalti lantaran Tak adanya ekspor timah.
Hal ini tentu saja berdampak terhadap terpuruknya perekonomian di Provinsi Bangka Belitung yang Ketika ini hanya 0,13% atau terendah se Pulau Sumatera.
Imam Hardyanto, Youtuber sekaligus pendiri Imam Hardyanto Insight, mengatakan Tamat Ketika ini, ekonomi Babel Tetap bergantung dengan Timah. Sehingga menurutnya, ketika Eksis permasalahan hukum seperti kasus tata niaga timah Lampau, ekonomi Babel langsung terpuruk.
“Kepada menumbuhkan ekonomi Babel ini Tak Pandai satu atau dua tahun. Seperti yang dikatakan Kepala Bapeda Babel harus tiga tahun,”kata Imam usai Percakapan Panel Tantangan dan Potensi Ekonomi Babel 2025. Di Graha Timah. Selasa (24/12).
Tetapi. Ia berkeyakinan, ekonomi Babel dapat tumbuh kembali dalam jangan waktu satu tahun, Apabila Undang-Undang terkait Royalti timah diubah. “Ketika ini Babel itu hanya dapat 3% dari Royalti timah, ini kecil sekali, makanya Undang-Undang nya harus diubah,”ujarnya.
Semestinya, lanjut Imam. Babel sebagai daerah penghasil mendapatkan 10% atau 15%. “Kalau Pandai 15%, tapi 10% juga itu sudah bagus,” ungkapnya.
Kepada itu, dirinya mengajak, Pemerintah daerah, PT Timah berjuang Berbarengan-sama ke Presiden, ke Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. “Tahun 2025 kita Konsentrasi ubah Undang-Undangnya kalau itu terealisasi, 2026 ekonomi Babel kembali pulih,” katanya dengan Percaya.
Selain royalti, Sambung Imam, Tata kelola timah juga harus di perbaiki, jangan Tamat menjadi permasalahan hukum seperti Ketika ini.
Sementara, Rektor Universitas Muhammadiyah Babel. Fadillah Sobri mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya 0,13%, Tak mungkin tahun depan Babel Pandai Terbangun dari keterpurukan.
Kendati demikian, dengan kondisi ekonomi terpuruk Ketika ini. Babel harus Terbangun dan harus optimistis.”Memang ekonomi kita ini Tetap mengandalkan timah, tapi kita harus tetap optimis Pandai Terbangun kendati tahun depan harus kencang ikat pinggang,” ungkapnya
Kepada menyelamatkan ekonomi Babel Eksis beberapa langkah yang harus di lakukan seperti Selesaikan permasalahan timah,
Berikan Bonus bagi penambang, Tata kelola timah diperbaiki. “Saya rasa perjuangan menaikan royalti dari 3% ke 10% atau 15% Bagus dan harus di lakukan Gubernur Babel mendatang,” ucapnya. (S-1)