Liputanindo.id BARCELONA – Instruktur asal Belanda, Ronald Koeman, membuka diri tentang pengalaman sulitnya saat menangani tim elit FC Barcelona. Dalam pengakuannya, Koeman mengungkapkan bahwa perjalanannya di Catalan telah dipenuhi dengan tantangan, frustrasi, dan tekanan yang tak terelakkan.
Menurut Koeman, mengelola Barcelona bukanlah tugas yang mudah, dengan ekspektasi tinggi dari klub dan para penggemar. Tim ini selalu diharapkan untuk meraih kemenangan dan bermain sepak bola yang mengagumkan. Tetapi, keterbatasan sumber daya dan masalah internal kadang-kadang menjadi penghalang yang sulit diatasi.
Pengalaman pahit ini juga menjadi pembelajaran bagi pelatih baru Barcelona, Xavi Hernandez. Meskipun meraih sukses dengan meraih gelar La Aliansi dan Piala Super Spanyol musim lalu, Xavi merasakan tekanan besar setelah timnya tersingkir dari dua kompetisi utama dan kesulitan untuk bersaing di La Aliansi.
Tetapi, Koeman telah melalui semua itu sebelumnya. Sebagai mantan pemain dan pelatih utama Barcelona sebelum Xavi, dia mengerti betul betapa sulitnya menjadi di puncak. Meskipun hanya berhasil meraih gelar Copa Del Rey selama masa jabatannya, Koeman memahami tekanan dan ekspektasi yang menyertainya.
“Menjadi pelatih Barca merupakan serangan terhadap kesehatan mental Anda. Eksis banyak stres dan tekanan.
“Menjadi pemain Barca jauh lebih menyenangkan daripada menjadi pelatih, dan Xavi, sebagai orang Catalan dan bagian dari klub, pasti menyadarinya,” tambah dia, dikutip SPORT.
Koeman juga secara terbuka mengungkapkan bahwa dia memiliki ketegangan dengan Presiden Barcelona, Joan Laporta. Koeman, yang saat ini menangani tim nasional Belanda, mengakui bahwa tekanan eksternal dari media dan publik dapat memberikan beban tambahan bagi seorang pelatih.
“Saya mengerti perasaan Xavi. Dalam pengalaman saya, saya juga menghadapi kesulitan dengan Presiden. Terutama saat hasil tidak memuaskan atau ketika trofi tidak diraih, tekanan dari media bisa sangat besar. Apabila segala sesuatunya tidak berjalan dengan lancar, itu sering kali dianggap sebagai kesalahan pelatih,” terangnya.
Begitu ini fokus Koeman beralih ke manajemen sepak bola internasional dengan menjadi pelatih tim nasional Belanda. Sementara itu, Xavi Hernandez, pelatih Barcelona saat ini, tampaknya akan segera meninggalkan klub. Dengan kepergian Xavi, Barcelona telah mulai mengidentifikasi beberapa calon pengganti yang potensial untuk mengisi posisi pelatih utama klub tersebut. (RMA)