Liputanindo.id – Pengamat politik, Rocky Gerung menilai Ketua Lazim Ruangan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menjadi korban rekayasa kubu yang menghendaki musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dan memilih Anindya Bakri sebagai Ketum Kadin yang baru.
Rocky Gerung berpendapat Munaslub Kadin tidak untuk melengserkan Arsjad Rasjid. Tetapi memang dilakukan untuk menunjuk Ketua Lazim Kadin yang baru.
Dia menyebut Arsjad bisa dilengserkan jika melanggar UU atau aturan mengenai Kadin.
“Munaslub itu karena direkayasa untuk dilengserkan bukan karena dia (Arsjad) berbuat salah,” kata Rocky kepada wartawan, Minggu (15/9/2024).
Pengamat ini menilai mantan Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini bisa dilengserkan dengan dalih rekayasa atau kekuatan uang yang dimiliki oleh rivalnya yakni Anindya Bakrie.
“Arsjad dilayakkan untuk dilengserkan dengan rekayasa, dengan uang, oleh karena itu ada Munaslub. Kepada kepentingan siapa? Kepentingan dari kubu Anin,” jelas Rocky Gerung.
Sebelumnya, Munaslub Kadin Indonesia 2024 pada Sabtu (14/9) kemarin di Hotel St Regis, Jakarta, menyepakati Anindya Bakrie menjadi Ketua Lazim untuk periode selanjutnya. Arsjad Rasid sendiri merupakan Ketua Lazim Kadin periode 2021-2026.
Sejumlah pejabat dan pengusaha menghadiri Munaslub Kadin. Kegiatan juga dihadiri oleh sebanyak 21 pengurus provinsi dam 25 Personil Luar Lazim (ALB).
Eksispun beberapa petinggi yang hadir dalam Munaslub ini, di antaranya Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin Bambang Soesatyo, Presiden Komisaris PT Blue Bird Tbk Bayu Priawan yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Munaslub Kadin 2024.
Kemudian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, Wakil Ketua Kadin Indonesia Erwin Aksa, hingga Ketua Kadin Bangka Belitung Thomas. Anindya Bakrie pun menyampaikan ingin bekerja sama lebih baik dengan pemerintah, baik pemerintahan Presiden Joko Widodo ataupun pemerintahan Prabowo-Gibran di masa mendatang.
“Kolega-teman di Kadin provinsi dan juga kabupaten itu mempunyai jaringan yang sangat luas, sehingga kami berharap dapat juga dilibatkan,” ujar Anindya di Hotel St Regis, Jakarta, Sabtu.
Anindya menjelaskan Kadin merupakan mitra strategis pemerintah, sehingga diharapkan keputusan ini membuat hubungan Kadin dengan pemerintah semakin lebih baik.