DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik infeksi dari Rumah Ngilu Pusat Bilangantan Darat Gatot Soebroto Jakarta Soroy Lardo, menyampaikan bahwa perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
“Perubahan kelembapan menyebabkan respons sistem imunitas tubuh menurun, sehingga memudahkan terjadinya penyakit yang berhubungan dengan pancaroba,” kata Soroy dikutip dari Antara, Senin (15/7).
Ia menjelaskan bahwa perubahan kelembapan udara membuat sistem imun tubuh harus melakukan penyesuaian, yang pada gilirannya menurunkan fungsinya.
Baca juga : Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Penurunan fungsi sistem imun ini menimbulkan kerentanan terhadap penyakit.
Soroy mengingatkan bahwa penyakit yang sering muncul pada masa pancaroba dan perlu diwaspadai antara lain demam berdarah dengue.
Cuaca yang tidak menentu, dengan kondisi kadang panas dan kadang hujan, meningkatkan peluang munculnya genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, penular virus dengue penyebab demam berdarah dengue.
Baca juga : Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Cemburut Biaya Kesehatan
Selain itu, serangan penyakit influenza dan diare juga perlu diwaspadai pada masa pancaroba.
Soroy menekankan pentingnya peran edukator kesehatan dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap risiko penularan penyakit pada masa pancaroba.
“Saya kira kelompok masyarakat yang mempunyai kualitas pemahaman individual untuk sehatnya masih rendah, yaitu masyarakat dengan stratifikasi pendidikan yang mungkin di bawah, dan ini menjadi peran puskesmas dan edukator kesehatan untuk menjelaskan penyakit-penyakit,” katanya.
Baca juga : Jemaah Haji Disarankan tidak Menyentuh Mata dan Hidung, Mengapa?
Ia mencontohkan, pencegahan penularan penyakit demam berdarah dengue bisa dilakukan dengan menggerakkan masyarakat untuk bergotong-royong melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Upaya pencegahan penyakit juga dapat dilakukan dengan mengampanyekan penerapan pola hidup bersih dan sehat serta pola makan sehat dengan gizi seimbang.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengemukakan bahwa promosi kesehatan dan pencegahan penularan penyakit sangat penting dalam upaya untuk menekan masalah kesehatan dan biaya penanganannya. (Ant/Z-10)