Risalah Pertemuan The Fed Sebut Eksis ‘Perpecahan’ soal Pemangkasan Bangsa Kembang

Ilustrasi The Fed. Foto: Xinhua/Liu Jie

 

Bank Sentral AS itu kembali kembali menggelar pertemuan kebijakan penting yang membahas isu ekonomi yang tengah dihadapi, seperti inflasi dan pengangguran yang relatif rendah, keputusan mengenai suku bunga menjadi sorotan utama.

 

Melansir Xinhua, Kamis, 10 Oktober 2024, pejabat Federal Reserve AS memiliki pendapat berbeda tentang seberapa besar penurunan suku bunga dalam pertemuan terbaru.

 

Risalah pertemuan yang dirilis pada Rabu, 9 Oktober 2024, menunjukkan meskipun inflasi masih tinggi, pertumbuhan ekonomi baik dan pengangguran rendah.

 

Beberapa anggota ingin menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sementara yang lain mendukung penurunan 50 basis poin.

Cek Artikel:  Dukung Inklusi Keuangan Digital, Bank DKI Hadir di FEKDI 2024

 

“Beberapa peserta mencatat pengurangan sebesar 25 basis poin akan sejalan dengan jalur normalisasi kebijakan secara bertahap yang akan memberikan waktu bagi para pembuat kebijakan untuk menilai tingkat pembatasan kebijakan seiring dengan perkembangan ekonomi,” bunyi risalah tersebut.

Dukungan pengurangan suku bunga

Dari 12 anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), sebelas setuju dengan pengurangan 50 basis poin, sementara Michelle W. Bowman memilih 25 basis poin.

 

Setelah pertemuan pada 17-18 September, The Fed menurunkan kisaran target suku bunga dana federal sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen hingga 5 persen.

 

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan pemotongan suku bunga di masa depan mungkin akan lebih kecil.
 

Cek Artikel:  Sebanyak 5,5 Juta Kendaraan Beli Pertalite Mengenakan Kode QR


Ketua The Fed, Jerome Powell. Foto: Xinhua

Tren pasar tenaga kerja

Data terbaru menunjukkan pengusaha AS menambah 254 ribu pekerjaan pada September, dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen.

 

The Fed akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 6-7 November, dengan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mendekati 80 persen.

 

Perpecahan di antara pejabat Federal Reserve mengenai penurunan suku bunga tetap menjadi sorotan. Meski sebagian besar mendukung pengurangan besar, data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja yang positif, dengan penambahan 254 ribu pekerjaan dan pengangguran turun menjadi 4,1 persen.

 

Pertemuan The Fed selanjutnya pada 6-7 November diharapkan memberikan kejelasan tentang kebijakan mendatang. (Nanda Sabrina Khumairoh)

Cek Artikel:  Bilangantan Kerja Indonesia Didorong Berkontribusi Positif untuk Prefektur Miyagi

Mungkin Anda Menyukai