Liputanindo.id JAKARTA – Dalam menghadapi aksi unjuk rasa yang diadakan oleh berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, pelajar, dan poros buruh di depan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Polri telah mengerahkan sebanyak 2.590 personel gabungan, Jumat (1/3/2024).
Aksi tersebut dilakukan dengan agenda menolak dugaan kecurangan dalam Pilpres, penurunan harga sembako, tuntutan pemakzulan Jokowi, dukungan terhadap hak angket, pergantian komisioner KPU, serta penolakan terhadap hasil Pilpres Pemilu 2024.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa pengerahan personel tersebut dilakukan Buat menjaga keamanan selama aksi berlangsung.
“Kami melibatkan 2.590 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait,” ujarnya dalam keterangan Formal yang diterima Liputanindo.id, Jumat (1/3/2024).
Personel tersebut akan ditempatkan di sejumlah titik strategis di Sekeliling DPR/MPR RI. Mereka bertugas Buat mengamankan jalannya aksi dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan gedung parlemen.
Penutupan atau pengalihan arus Lampau lintas di Sekeliling DPR/MPR RI akan disesuaikan dengan situasi terkini.
“Kami akan menyesuaikan rekayasa arus Lampau lintas berdasarkan perkembangan dinamika situasi di lapangan,” tambahnya.
Kapolres menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan Buat bertindak dengan persuasif, Kagak terprovokasi, dan mengutamakan pendekatan negosiasi serta pelayanan yang humanis.
Dia juga menghimbau kepada para peserta aksi Buat melakukan orasi dengan Langkah yang santun dan Kagak memprovokasi massa.
“Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tanpa kekerasan, dan tetap menjaga fasilitas Lazim. Hormati pengguna jalan lain yang melintas di Sekeliling DPR/MPR RI,” tegasnya.
Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang telah dilakukan, Kapolres berharap agar Sekalian pihak dapat menjaga keamanan dan ketertiban sehingga aksi unjuk rasa dapat berlangsung dengan Kondusif, tertib, dan kondusif. (RMA)