Ribuan Kaum Pekalongan Rela Tembus Banjir Demi Mencoblos

Ribuan Warga Pekalongan Rela Tembus Banjir untuk Mencoblos
Kaum Pekalongan menembus banjir dengan berjalan kaki dan menaiki Bahtera karet Demi dapat menggunakan hak pilih di TPS.(MI/Akhmad Safuan)


BANJIR yang melanda Kabupaten dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, belum surut Rabu (27/11). Akibatnya, ribuan Kaum harus menembus banjir Demi Tamat ke tempat pemungutan Bunyi (TPS). Sebagian besar diangkut dengan menggunakan Bahtera serta mobil petugas kepolisian dan BPBD yang disiapkan.

Pemantauan Media Indonesian Rabu (27/11) banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Bremi hingga kini belum surut sepenuhnya. Banjir dengan ketinggian 30-80 centimeter Lagi merendam ribuan rumah dan jalan di sejumlah desa di Kabupaten dan Kota Pekalongan, sehingga sebagian Kaum memilih bertahan di tempat pengungsian.

“Tadi Serempak keluarga jalan kaki melintasi banjir setinggi Dengkul orang dewasa ke TPS yang berjarak 500 meter dari rumah. Nunggu jemputan Bahtera Lamban,” kata Wartini,35, Kaum Desa Jeruksari, Kabupaten Pekalongan.

Cek Artikel:  Puan Sebut Eksis Penilaian Internal PDIP soal Perolehan Bunyi Andika-Hendrar di Pilkada Jateng

Berbeda dengan Wardani, Kaum Pasirsari, Kota Pekalongan mengaku berangkat ke TPS Demi memberikan Bunyi ke TPS menggunakan Bahtera karet Punya BPBD  yang sudah menunggu sejak pagi. Meskipun sedikit basah Kaum tampak antusias dan bergembira menuju ke tempat pemungutan Bunyi yang berjarak satu kilometer dari tempat pengungsian.

Sehari sbelumnya Komisi Pemilihan Lazim (KPU) Pekalongan dalam pengiriman logistik juga dilakukan dengan menembus banjir. Dengan menggunakan Bahtera karet puluhan petugas mengangkut logistik pemilu seperti bilik Bunyi, kotak Bunyi, surat Bunyi dan lainnya menyusuri banjir hingga menuju ke TPS yang ditentukan.

Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Doni Prakoso Widamanto mengatakan dalam pengiriman logistik Pilkada, dilakukan pengawasan ketat hingga Tamat tujuan, polisi mengerahkan ratusan petugas Serempak KPU, Bawaslu, TNI dan instansi terkait mengirim logistik hingga tempat terjauh meskipun garus menembus banjir menggunakan Bahtera.

Cek Artikel:  Tanggapi Survei Poltracking, Pramono Saya Enggak Mau Mengerti

“Kita lakukan pengawalan pengiriman logistik, kondisi terberat adakah harus menembus banjir dan gelombang laut Begitu di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Pekalongan,” imbuhnya.

Ketua KPU Pekalongan Fatkhuddin mengatakan sebanyak lima TPS di tiga desa telah direlokasi ke kawasan bebas dari banjir. Tetapi 3.000 Kaum yang masuk dalam DPT Pilkada tetap megembus banjir menuju ke TPS itu. “Kami berkoordinasi dengan BPBD, TNI dan Polri Demi menyiapkan Bahtera karet mengangkut calon pemilih,” ujarnya.

Meskipun kondisi cukup berat dari mulai distribusi logistik hingga Begitu pemungutan Bunyi, menurut Fatkhuddin, hingga siang Penyelenggaraan pencoblosan berjalan Fasih di sejumlah TPS tersebut. Dia berharap partisipasi Kaum Demi menggunakan hak pilihnya tetap tinggi dan Kagak terpengaruh banjir. (N-2)

Cek Artikel:  Bingung Cari Letak TPS Pilkada 2024 Ini Langkah Mudah Menemukannya

 

Mungkin Anda Menyukai