RIBUAN jiwa Anggota Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Lagi berada di tempat pengungsian sepekan pascabencana hidrometeorologi basah pada pekan Lewat. Mereka tersebar di berbagai titik karena bencana di Kawasan terluas kedua se-Jawa dan Bali itu terjadi di 39 kecamatan.
Berdasarkan data sementara yang tercatat, jumlah pengungsi korban bencana mencapai 1.068 kepala keluarga atau 3.464 jiwa. Pemerintah daerah memastikan kondisi kesehatan serta pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari para pengungsi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami rutin mendatangi berbagai Letak pengungsian di berbagai kecamatan yang terdampak bencana. Pada Rabu (11/12), dia menyambangi posko pengungsian di SDN Kalibunder Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya dan di lapang Sekeliling kantor Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran.
“Kami Mau memastikan kondisi para pengungsi terpenuhi berbagai kebutuhannya,” tegasnya.
Dia memastikan di setiap posko pengungsian tersedia layanan dapur Lazim serta layanan kesehatan. Pemerintah daerah juga menyiapkan layanan pemulihan trauma (trauma healing) bagi anak-anak.
“Alhamdulillah, sejauh ini para pengungsi sudah terkondisikan dengan Berkualitas. Berbagai kebutuhannya sudah terpenuhi dengan berbagai fasilitas kedaruratan,” tegas Marwan.
Berbagai Sokongan Lanjut berdatangan dari berbagai elemen masyarakat di dalam dan luar Sukabumi. Karena itu, kebutuhan logistik berupa Pakaian dan pangan dipastikan tak kekurangan.
“Segala elemen bergerak ikut menangani pascabencana. Termasuk aparatur di tingkat Kawasan, mereka sangat optimal menangani penanganan pascabencana. Di Kecamatan Pabuaran misalnya, Sokongan masyarakat dan peran aparaturnya sudah lebih dari optimal,” tegas dia.
Selain meninjau posko pengungsian, Marwan sekaligus meninjau kembali sejumlah Letak terdampak bencana. Di antaranya di Kecamatan Jampangtengah hingga Sagaranten.
Dia menuturkan, bencana hidrometeorologi basah yang terjadi masif di 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi harus jadi pembelajaran Kepada penelahaan ke depan. Utamanya berkaitan dengan manajemen risiko hingga konsep ketahanan pangan di setiap Kawasan.
“Termasuk konsep ketahanan pangan perlu dioptimalkan setiap Kawasan agar Kagak terganggu kekurangan logistik Begitu terjadi bencana. Jadi, ketika distribusi logistik Tertahan karena terputusnya akses, masyarakat Pandai memanfaatkan ketahanan pangan yang Eksis di Kawasan itu,” pungkasnya.
Data terbaru sementara, Akibat bencana di Kabupaten Sukabumi terjadi di 184 desa di 39 kecamatan. Sebanyak 1.068 kepala keluarga atau 3.464 jiwa terdampak.
Selain itu terdapat 1.068 kepala keluarga atau 3.464 jiwa mengungsi dan 621 KK atau 1.658 jiwa terancam. Bencana juga mengakibatkan 2.058 rumah rusak ringan, 1.829 rumah rusak sedang, 1.605 rusak berat, dan 674 rumah dalam kondisi terancam.
Sementara itu, sarana lain yang terdampak sebanyak 369 titik dan lahan sawah seluas 1.010 hektare.