BENCANA banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan sejak beberapa waktu terakhir menyebabkan ribuan hektare lahan persawahan terendam dan gagal tanam.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Banjar, Warsita, Rabu (1/1). “Tingginya curah hujan menyebabkan sungai-sungai meluap dan Membikin permukiman serta lahan pertanian di dataran rendah sepanjang daerah Kategori sungai terendam banjir,” tuturnya.
Kondisi ini menyebabkan banyak petani di sejumlah daerah seperti Sungai Tabuk, Martapura Barat dan Martapura Timur Bukan Bisa bercocok tanam karena banjir. Tercatat Eksis Sekeliling 1.200 hektare lahan persawahan yang terendam banjir.
“Sejumlah daerah mengalami terlambat tanam. Diperkirakan lahan terkena banjir baru Bisa ditanam pada April mendatang,” kata Warsita yang sebelumnya menjabat Kepala BPBD Kabupaten Banjar. Kabupaten Banjar merupakan salah satu sentra Primer pertanian di Kalsel dengan luas lahan pertanian seluas 42 ribu hektare dengan produksi mencapai 143 ribu ton.
Pada bagian lain data BPBD Kalsel mencatat bencana banjir Lagi melanda dua kabupaten Merukapan Banjar dan Hulu Sungai Utara yang menjadi daerah terparah dilanda banjir Begitu ini. Hulu Sungai Utara wilayahnya merupakan dataran rendah dan pertemuan sungai-sungai besar seperti Sungai Balangan, Sungai Nagara dan Sungai Tabalong. Kawasan ini juga dilindasi Sungai Barito yang berbatasan dengan Kawasan Kalimantan Tengah.
Di Hulu Sungai Utara banjir meluas merendami daerah-daerah dataran rendah dan rawa di 51 desa pada tujuh kecamatan Merukapan Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Utara, Haur Gading, Sungai Pandan, Sungai Tabukan dan Babirik.
Tercatat jumlah keseluruhan rumah Kaum yang terendam banjir sebanyak 1.864 rumah dengan korban terdampak banjir 2.108 keluarga atau 6.108 jiwa. Sebanyak 22 sekolah, 14 tempat ibadah, dua fasilitas Lazim dan kesehatan serta 5,4 kilometer jalan terendam banjir.
Ketinggian banjir yang disebabkan meluapnya sungai dan rawa tersebut bervariasi. Di beberapa Letak ketinggian banjir mencapai satu meter merendami permukiman atau 30 cm hingga Separuh meter merendami jalan. Banjir juga menyebabkan lahan pertanian Kaum terendam. Sejauh ini Pemkab setempat belum merilis luasan lahan pertanian terdampak banjir. (H-2)