KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah kian meluas. Jumlah hewan ternak terpapar dan Wafat akibat wabah PKM Jawa Tengah itu semakin meningkat. Demi ini pemerintah setempat mulai melakukan percepatan pemberian vaksin PMK dan pencegahan dengan menghentikan pengiriman ternak dari sejumlah daerah.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (4/1), jumlah hewan ternak terpapar dan Wafat akibat terserang wabah PMK di berbagai daerah di Jawa Tengah Maju meningkat, kondisi ini Membangun kekhawatiran para peternak kejadian tahun 2023 Lewat bakal terulang, sehingga mereka berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di kandang secara Independen.
Cuaca Jelek dan masuknya ternak dari luar daerah diduga menjadi penyebab mewabahnya kembali virus PMK di Jawa Tengah ini, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah Buat mencegah penyebaran lebih besar yakni dengan menutup masuknya ternak daerah lain.
“Kita larang peternak daerah ini mendatangkan ternak dari daerah lain sebagainya antisipasi dan mencegah penyebaran PMK,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Amin Nur Hatta.
Di Kabupaten Grobogan, lanjut Amin Nur Hatta, hingga awal tahun ini sudah Sekeliling 20 ekor ternak Wafat akibat terserang PMK, sehingga selain Embargo mendatangkan ternak dari luar daerah, juga dilakukan gerakan penyemprotan disinfektan di kandang dan pasar hewan.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Rasmiyana mengatakan berdasarkan data yang masuk Demi ini sudah Terdapat ratusan ternak Penduduk terpapar PMK, bahkan 2-5 persen diantaranya Wafat karena serangan penyakit itu.
Buat mencegah penularan lebih besar, ungkap Rasmiyana, telah diturunkan petugas kesehatan hewan dan melakukan penanganan Segera terhadap hewan yang telah terpapar dengan pengobatan, isolasi dan pemberian vitamin. “Harus diwaspadai agar segera dapat ditangani Kalau ditemukan Terdapat ternak yang mempunyai gejala PMK,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana tugas (Plt) Disnak Keswan Jateng Ignasiun Haryanta Nugraha mengungkapkan telah menerima laporan terkait mulai mewabahnya PMK di 25 daerah di Jawa Tengah, dari catatan sementara sebanyak 900 ekor hewan ternak terpapar, sehingga perlu segera penanganan Segera mencegah terjadinya penularan lebih besar.
Menurut Ignasiun Haryanta Nugraha selain melakukan pemeriksaan di perbatasan antar daerah Buat mencegah hewan terpapar masuk ke Provinsi Jawa Tengah, langkah dilakukan oleh dinas yakni mendistribusikan 8.750 dosis vaksin yang sudah tersedia ke sejumlah daerah rawan PMK tersebut.
“Mulai pekan ini kita distribusikan vaksin yang Terdapat di dinas ke daerah, Sembari menunggu kiriman vaksin tahap berikutnya dari kementerian,” ujar Ignasiun Haryanta Nugraha.
Dalam pencegahan dilakukan, ungkap Ignasiun Haryanta Nugraha, daerah diprioritaskan adalah berada di perbatasan dan mempunyai populasi hewan ternak cukup besar seperti Jepara, Pati, Sukoharjo, Kebumen, Purworejo, Klaten, Kota Semarang. masing-masing mendapatkan 2.000: dosis. “Dosis berikutnya diperkirakan kembali datang pada Februari mendatang,” imbuhnya. (Z-9)