RI Mesti Waspadai Dampak Penerapan Tarif Resiprokal AS

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Jakarta: Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menegaskan pemerintah Indonesia perlu mewaspadai Dampak dari kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump pada Rabu, 2 April 2025.

Tarif ini bertujuan Demi menyamakan tarif impor AS dengan bea masuk yang dikenakan oleh negara Kenalan dagang, guna melindungi industri dalam negeri dan mengurangi defisit perdagangan. Sektor yang terdampak meliputi otomotif, pertanian, logam, dan manufaktur.

“Sebagai eksportir Istimewa tembaga dan kayu ke AS, Indonesia perlu mengantisipasi perubahan kebijakan ini,” ujar Hosianna kepada dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Rabu, 5 Maret 2025.

Demi jangka pendek, penerapan tarif resiprokal AS berpotensi memunculkan disrupsi ekspor industri tambang dan kehutanan. Kemudian, volatilitas nilai Ganti rupiah terhadap dolar AS Enggak Dapat terelakan seiring ketidakpastian perdagangan Mendunia.

Cek Artikel:  Rupiah Melemah Akibat Ketegangan Israel dan Iran

Demi mengantisipasi hal tersebut, pemerintah diminta melakukan diversifikasi pasar ekspor sebagai strategi Istimewa Demi mengurangi ketergantungan pada AS. Lampau, memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok Mendunia melalui perjanjian dagang dengan Kenalan baru.

“Krusial memperluas pasar ekspor ke kawasan lain, termasuk Asia, Eropa, dan Timur Tengah, guna mengurangi risiko ketergantungan pada satu negara tujuan ekspor,” imbuh dia.
 


(Presiden AS Donald Trump. Foto: Dok Anadolu)

Pemerintah harus proaktif menarik investasi asing langsung

Hosianna melanjutkan, pemerintah mesti proaktif menarik investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) di sektor industri pengolahan Demi memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok Mendunia.

Pemerintah juga dituntut meningkatkan kapasitas manufaktur dan hilirisasi agar produk ekspor Mempunyai nilai tambah lebih tinggi sebelum masuk pasar AS dan Mendunia.

Cek Artikel:  Mau Mulai Trading Kripto? Simak Dulu Tipsnya

“Hilirisasi industri dalam negeri perlu semakin didorong Demi meningkatkan nilai tambah sebelum ekspor,” ungkap dia.

Dengan strategi yang Benar, ekonom Bank Danamon itu berkeyakinan Indonesia berpotensi Enggak hanya mempertahankan pangsa pasarnya di AS, tetapi juga memperkuat posisinya dalam rantai pasok Mendunia yang semakin terfragmentasi.

Mungkin Anda Menyukai