Liputanindo.id JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menilai bahwa Indonesia telah menjadi salah satu tujuan investasi properti terbaik di dunia.
“Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yakni Sekeliling 273 juta jiwa, dan bonus demografi yang akan terjadi Tiba beberapa tahun ke depan, permintaan properti di Indonesia khususnya Demi smart and green city, akan semakin meningkat pula,” kata Menko Airlangga dalam acara The International Real Estate Federation (FIABCI) Trade Mission 2023 melalui keterangan Formal di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Baca Juga:
Menko Airlangga: Daerah Dapat Terapkan Pajak Hiburan Lebih Rendah dari 40-75%
Menko Airlangga menjelaskan, melalui tema Green Cities for Greener Future, industri properti Indonesia juga menerapkan pembangunan berkelanjutan dalam konteks kota ramah lingkungan.
Konsep tersebut Krusial Demi menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi sekaligus perlindungan lingkungan.
Menko memberikan Misalnya penerapan konsep tersebut terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dibangun dengan visi kota hijau. Agar Pandai mencapai efisiensi dan konservasi Kekuatan, dilakukan penggabungan desain bangunan ramah lingkungan (green building) dengan memanfaatkan sistem pengelolaan air melingkar dan pendingin distrik.
“Dukungan Pemerintah terhadap konsep pembangunan hijau telah ditunjukkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Struktur Bangunan Gedung yang memuat ketentuan penerbitan sertifikat bangunan ramah lingkungan,” jelasnya.
Pemerintah juga telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang bertujuan memperbaiki iklim investasi di Indonesia termasuk di sektor properti.
Hal itu karena sektor properti mempunyai peran Krusial yang memberikan Dampak ganda atau multiplier effect signifikan terhadap Sekeliling 174 industri pendukung properti seperti Pembangunan, tenaga kerja, dan bahan bangunan.
Menko Airlangga memaparkan bahwa kontribusi industri properti sebagai salah satu sektor unggulan Demi menggerakkan perekonomian Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen Demi sektor Pembangunan dan 2,40 persen Demi sektor perumahan atau real estate.
Meskipun sektor perumahan atau real estate pada kuartal II-2023 Lagi menunjukkan penurunan sebesar 12,30 persen secara tahunan (yoy), Tetapi penjualan rumah berukuran besar mengalami peningkatan sebesar 15,11 persen yoy.
Dari sisi permintaan, Indeks Permintaan Properti Komersial kategori sewa tumbuh sebesar 5,87 persen yoy dan Indeks Permintaan Properti Komersial kategori penjualan meningkat 0,36 persen yoy pada kuartal II-2023.
Menko Airlangga menilai peningkatan indeks permintaan itu dapat menimbulkan momentum positif dalam industri properti komersial, termasuk berpotensi meningkatkan aktivitas dan penjualan properti di Indonesia secara keseluruhan.
“Guna mendorong peningkatan permintaan dan investasi di sektor properti, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti Loan to Value 100 persen dan Financing to Value Demi kredit properti yang berlaku hingga 31 Desember 2023,” pungkas Airlangga.(HAP)
Baca Juga:
Pengusaha Pariwisata Bali Keluhkan ke Menko Airlangga Kenaikan Pajak Jasa Spa 40%