
Member Komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth meninjau pelayanan di Rumah Sakit Biasa Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (23/5).
Tinjauan itu dilakukannya menyusul aduan masyarakat terkait pasien yang belum mendapat ruangan High Care Unit (HCU) dan Tetap tertahan di Instalasi Darurat Darurat (IGD) sejak Kamis (22/5) malam.
“Jadi semalam Terdapat Anggota mengadu lewat Instagram saya, makanya saya coba respons. Hari ini ketemu lah dengan yang bersangkutan. Jadi, pada prinsipnya, suami dari ibu ini butuh ruangan HCU,” kata Kenneth kepada wartawan di Letak, Jumat (23/5).
Adapun Anggota yang mengadu bernama Sri Astuti sementara pasien adalah suamianya yang bernama Kusumah Sandi yang divonis terserang virus saraf dan infeksi tulang belakang.
Kenneth menyebut, enam ruangan HCU yang tersedia di RSUD Cengkareng Tetap penuh pada Kamis (22/5) malam, sehingga pasien Kusumah belum Pandai masuk HCU.
“Jadi memang dari semalam penuh ya (ruangan HCU). Setelah itu saya panggil pimpinan rumah sakit, Dokter Lysbeth Pandjaitan. Dia Kembali rapat, Lampau ditinggal rapatnya, dia turun ke Rendah. Alhamdulillah, puji Tuhan, saya Menyaksikan respons dari RSUD Cengkareng ini sangat bagus,” kata Kenneth.
Setelah Berjumpa langsung dengan keluarga pasien dan berkoordinasi dengan pihak RSUD, pasien langsung dipindahkan ke HCU sekira pukul 11.00 WIB.
Kenneth mengapresiasi respons Segera RSUD Cengkareng di Rendah pimpinan Dokter Lysbeth. Menurutnya, pelayanan di rumah sakit mesti dilakukan dari hati dengan mengikuti aturan yang Terdapat.
“Kalau menurut saya kan pelayanan ini kembali kepada hati saja. Sekalian aturan sudah Terdapat. Jadi intinya aturan itu dilaksanakan saja,” sebutnya.
Sementara itu, Direktur Penting RSUD Cengkareng Dokter Lysbeth Pandjaitan membenarkan bahwa ruangan HCU semalam sudah penuh.
“Pagi ini kita cek sudah Nihil dan Pandai. Dengan adanya kunjungan ini, mudah-mudahan Pandai bekerja sama Kembali dengan Bagus dapat melayani masyarakat dengan lebih Segera dan Cocok,” ujar dia.
Selanjutnya, mengenai antrian di ruangan IGD, Lysbeth menjelaskan pihaknya Mempunyai bed management system (sistem manajemen tempat tidur).
“Demi daftar antrian pasien yang Demi IGD, kami Mempunyai namanya sistem manajemen bed yang mengatur pasien yang datang, jam berapa kemudian di ruangan, diatur juga apakah Terdapat ketersediaan bed-nya. Mereka mengkomunikasikan secara digital dan juga by phone,” sebut Lysbeth.
Menurutnya, pasien IGD butuh waktu kurang lebih empat jam Demi mendapatkan ruangan.
“Tapi memang Demi beberapa pasien yang butuh ruangan seperti ICU atau HCU, itu yang waktu perawatannya Demi ICU Pelan, kita butuh manajemen yang lebih Bagus Kembali, tapi kita Pandai atur,” tutur Lysbeth. (M-3)

