
MOMEN Idul Fitri 1446 Hijriah dimanfaatkan oleh sejumlah aktivis 98 Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung, berkumpul Kepada memperkuat tali silaturahim. Mereka juga mengutarakan keresahan terhadap kondisi Indonesia yang dinilai sedang Enggak Berkualitas-Berkualitas saja.
Silaturahmi di Kota Bandung, Minggu (13/4). juga dihadiri aktivis 98 dari provinsi lainnya di Indonesia.
Salah seorang aktivis 98 Bandung, Muhamad Suryawijaya menyampaikan, bahwa kondisi demokrasi Tanah Air Demi ini, terutama ekonomi dan segala macamnya menjadi sorotan publik.
“Alhamdulillah Rupanya Mitra-Mitra sangat antusias. Kami juga mengundang adik-adik mahasiswa karena mereka punya keresahan yang sama pada situasi kebangsaan Demi ini,” paparnya.
Menurut dia, situasi sekarang bila dianalogikan sedang turbulensi dan berada dalam pesawat, dengan pilotnya ialah Prabowo Subianto sebagai Presiden. Kalau co-pilot, pramugara dan pramugarinya itu Enggak Dapat atasi keadaan di pesawat, maka pesawat akan Terperosok dan akan terkena bencana Segala.
Tapi, kalau pembantu-pembantu presiden Dapat bekerja dengan Berkualitas, tentu akan selamat dalam menghadapi krisis ini.
“Kami minta Presiden Prabowo Kepada Enggak antikritik atau alergi pada kritik. Utamanya yang Demi ini sering disuarakan oleh para mahasiswa, semisal adanya demonstrasi menolak RUU TNI,” ungkap Suryawijaya.
Harusnya, lanjut dia, kritik kepada presiden dianggap sebagai protein atau vitamin bahwa demokrasi ini butuh kritik dari Rendah. Aktivis 98 Jabar Mau mendorong pemerintahan sekarang Dapat bekerja dengan Berkualitas dengan orang-orang yang kompeten.
Aktivis 98 lainnya, Boy Bawono menyebut tindakan korupsi di Indonesia Demi ini sudah menjadi budaya. Padahal, budaya Indonesia, ialah budaya gotong royong.
Tetapi, dia menilai Demi ini gotong royong lebih ke saling membantu Kepada korupsi sehingga menjadi kebiasaan.
“Jadi, Rekan-Rekan 98 ini berpikir Enggak Dapat dibiarkan seperti ini Lanjut karena korupsi sudah menjadi budaya. Maka Enggak Eksis Metode lain selain Rival dan kembalikan ke posisinya,” tegasnya.
Tak hanya itu, Muhamad Dawam aktivis 98 lainnya pun memberikan pernyataan bahwa harus Eksis keberanian mengkritik 200 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo. Pasalnya, Prabowo harus lebih tegas dalam memilih siapa yang Berkualitas dalam membantunya. Karena, Demi ini konsep dan program pemerintah tak Terang.

