TINGGINYA angka kecelakaan sepeda motor masih menjadi masalah serius di Indonesia. Data Korlantas Polri menyebutkan, sepanjang 2023 terdapat 155.000 kecelakaan, di mana 66.602 melibatkan sepeda motor, dengan faktor manusia sebagai penyumbang utama, mencapai sekitar 61% dari total kasus kecelakaan.
Di sisi lain, sepeda motor masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mobilitas sehari-hari. Data Korlantas Polri per 23 Februari 2024 menunjukkan bahwa total populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 134 juta unit atau 83,5% dari total populasi kendaraan, meningkat sekitar 2 juta unit dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sejak November 2023.
Senior Lecturer at Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia Ir Tri Tjahjono MSc mengatakan bahwa kompetensi pengendara harus didukung standar keselamatan motor yang prima. Hasil riset menunjukkan fitur pengereman menjadi poin penting yang berdampak terhadap keselamatan berkendara.
Baca juga : IMBI dan Jasa Raharja Gelar Safety Riding Course di SMA PGRI Plus Cibinong
“Oleh karena itu, penggunaan ABS menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi dampak kecelakaan. Fitur ABS berperan untuk membantu risiko terjatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan, deselerasi optimal tanpa roda terkunci, dan stabilitas pengendara yang lebih terjaga,” kata Tri.
Hal itu diungkapnya dalam Lembaga Group Discussion (FGD) bertema ‘Safer Riding with Advance Braking Technology’ yang melibatkan Kementerian Perhubungan yang diwakili Dirjen Perhubungan Darat dan Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perindustrian, Korlantas Polri, KNKT, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, IMI serta komunitas bikers.
Dalam acara yang digelar oleh Otomotif Group di Jakarta pada 8 Maret lalu itu, Tri Tjahjono mengungkap bahwa sekitar 1 dari 4 kecelakaan yang terkait masalah pengereman dapat diatasi jika setiap sepeda motor dilengkapi ABS. “Keuntungan dari sepeda motor ABS dapat mengurangi hingga 27% kecelakaan. Sebanyak 2.120 jiwa dapat diselamatkan bila mengacu jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas di tahun 2022” jelas dia.
Baca juga : Edukasi Safety Riding Astra Honda Nomor Satu di Asia-Oceania
Berbagai penelitian pun telah mengkonfirmasi bahwa ABS dapat menyelamatkan banyak nyawa. Pengakuan terhadap ABS bahkan semakin dikuatkan dalam bentuk regulasi pemerintah. Beberapa negara, seperti Inggris dan Kanada, sudah mewajibkan ABS, sementara di beberapa negara ASEAN, aplikasi ABS pada kendaraan roda dua telah diwajibkan di Thailand dan Malaysia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Dr Ir Soerjanto Tjahjono mendukung penerapan teknologi dalam keselamatan berkendara seperti fitur pengereman ABS.
“Ketika ini penerapan ABS memang sifatnya masih sukarela namun teknologi ini sangat bermanfaat dan dapat membantu pengendara saat pengereman mendadak. Kami senantiasa mendorong kajian mendalam terkait ABS ini dan teknologi lainnya yang diterapkan pada sepeda motor dengan mempertimbangkan kondisi unik Indonesia,” papar Soerjanto.
Baca juga : Mengupas Teknologi Keselamatan Hyundai SmartSense
Hasil riset oleh Universitas Indonesia, jenis kecelakaan sepeda motor di Indonesia didominasi tabrakan belakang dan depan dengan persentase 32% dan 22% antara tahun 2014 – 2016. Ditemukan juga bahwa terdapat 58 jenis kecelakaan dengan 26 jenis dapat dihindari bila menggunakan fitur ABS.
Direktur Mobilitas Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia (IMI) Joel D Mastana menjelaskan bahwa teknologi ABS penting untuk segera diterapkan pada sepeda motor yang wajib secara regulasi.
“Dalam hal ini fitur ABS yang terbukti membuat ban tidak selip saat pengereman mendadak dan menghindari risiko jatuh. Kami berharap pemerintah dapat melihat teknologi ini sebagai sebuah kebutuhan preventif terhadap risiko kecelakaan pengendara roda dua di jalan raya,” pungkas Joel. (S-1)